Administrasi Informasi Energi baru saja merevisi proyeksi tahun 2026 menjadi lebih rendah. Sekarang mereka memperkirakan produksi minyak AS akan mencapai 13,53 juta barel per hari—itu penurunan sebesar 80.000 barel dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan pemangkasan sebesar 50.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya. Perlu dicatat bagi siapa pun yang memantau kondisi makro: perubahan output energi seperti ini biasanya berdampak pada ekspektasi inflasi dan sentimen pasar secara lebih luas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
airdrop_huntress
· 12-09 18:22
Pemotongan produksi minyak datang lagi, ekspektasi inflasi bakal kembali bergejolak, kali ini harus benar-benar diperhatikan.
Lihat AsliBalas0
FastLeaver
· 12-09 18:20
Turun lagi, tekanan dari pengurangan hasil benar-benar akan datang.
Lihat AsliBalas0
CounterIndicator
· 12-09 18:18
Lagi-lagi memangkas ekspektasi produksi minyak? Pola seperti ini sudah sering saya lihat, setiap kali EIA menurunkan proyeksi pasti diikuti penetapan ulang risiko pasar...
Lihat AsliBalas0
FunGibleTom
· 12-09 18:17
Produksi minyak dikurangi 80 ribu barel/hari, sekarang ekspektasi inflasi harus dihitung ulang lagi.
Lihat AsliBalas0
New_Ser_Ngmi
· 12-09 18:07
Produksi minyak turun, sepertinya harga minyak bakal naik nih.
Lihat AsliBalas0
TradingNightmare
· 12-09 18:01
Produksi minyak dipangkas 80 ribu barel/hari? Sekarang ekspektasi inflasi bakal terguncang lagi.
Administrasi Informasi Energi baru saja merevisi proyeksi tahun 2026 menjadi lebih rendah. Sekarang mereka memperkirakan produksi minyak AS akan mencapai 13,53 juta barel per hari—itu penurunan sebesar 80.000 barel dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan pemangkasan sebesar 50.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya. Perlu dicatat bagi siapa pun yang memantau kondisi makro: perubahan output energi seperti ini biasanya berdampak pada ekspektasi inflasi dan sentimen pasar secara lebih luas.