Tadi malam, dunia kripto heboh—stablecoin tiba-tiba jadi sasaran utama.
Dua berita besar turun hampir bersamaan: di Tiongkok daratan, beberapa lembaga pemerintah mulai gencar menindak aktivitas terkait stablecoin, hanya tahun ini saja sudah ratusan kasus yang diproses, dengan volume dana yang sangat besar. Channel "abu-abu" yang dulu-dulu itu, sekarang sudah hampir mati total.
Di Hong Kong, aturannya lebih ketat lagi. Investor ritel mau trading USDT? Tidak ada kesempatan. Regulasi baru langsung menaikkan ambang batas—hanya investor profesional yang memenuhi syarat ketat yang boleh ikut. Mau ajukan izin usaha? Harus siapkan modal setor sangat besar dan cadangan likuiditas 100%, saat ini belum ada satu institusi pun yang lolos. Ini jelas-jelas mau menyingkirkan orang biasa.
Kalau lihat langkah kedua sisi ini secara bersamaan, logikanya sangat jelas: satu sisi menutup jalan, sisi lain membangun tembok. Dana mulai bergerak ke "zona aman", channel yang punya izin dan dukungan tiba-tiba jadi rebutan.
Aturan main bakal benar-benar berubah total?
Bagi orang biasa, mungkin harus mulai pikir ulang cara mengatur portofolio. Masa-masa pertumbuhan liar sudah berlalu, sekarang kata "patuh aturan" dan "stabil" jadi jauh lebih penting dari sebelumnya.
Menurutmu ini cuma masa transisi sementara, atau tanda dimulainya era baru?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
20 Suka
Hadiah
20
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
defi_detective
· 22jam yang lalu
Gray channel sudah dingin, sekarang baru paham apa itu yang disebut "stable" coin yang sebenarnya, lucu banget.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 12-06 01:50
Semua jalur abu-abu sudah mati, selanjutnya siapa yang akan panik?
Lihat AsliBalas0
LeverageAddict
· 12-06 01:49
Sial, sekarang benar-benar sudah tidak ada jalan lagi. Sudah dibilang dari dulu jalur abu-abu tidak akan bertahan lama, sekarang menyesal juga sudah terlambat.
Lihat AsliBalas0
OnchainArchaeologist
· 12-06 01:45
Datang lagi satu putaran panen, jalur abu-abu sudah gagal, investor ritel hanya bisa pasrah.
Lihat AsliBalas0
GateUser-44a00d6c
· 12-06 01:40
Aduh, sekarang benar-benar akan terjadi perombakan, semua jalur abu-abu mati dalam semalam.
Lihat AsliBalas0
SybilSlayer
· 12-06 01:33
Gray channel sudah tidak laku lagi, gelombang berikutnya harus bagaimana? Sepertinya kepatuhan regulasi adalah kunci utamanya sekarang.
Lihat AsliBalas0
CodeSmellHunter
· 12-06 01:32
Datang lagi gelombang regulasi, semua jalur abu-abu benar-benar ditutup, sekarang orang biasa benar-benar harus menyingkir.
Tadi malam, dunia kripto heboh—stablecoin tiba-tiba jadi sasaran utama.
Dua berita besar turun hampir bersamaan: di Tiongkok daratan, beberapa lembaga pemerintah mulai gencar menindak aktivitas terkait stablecoin, hanya tahun ini saja sudah ratusan kasus yang diproses, dengan volume dana yang sangat besar. Channel "abu-abu" yang dulu-dulu itu, sekarang sudah hampir mati total.
Di Hong Kong, aturannya lebih ketat lagi. Investor ritel mau trading USDT? Tidak ada kesempatan. Regulasi baru langsung menaikkan ambang batas—hanya investor profesional yang memenuhi syarat ketat yang boleh ikut. Mau ajukan izin usaha? Harus siapkan modal setor sangat besar dan cadangan likuiditas 100%, saat ini belum ada satu institusi pun yang lolos. Ini jelas-jelas mau menyingkirkan orang biasa.
Kalau lihat langkah kedua sisi ini secara bersamaan, logikanya sangat jelas: satu sisi menutup jalan, sisi lain membangun tembok. Dana mulai bergerak ke "zona aman", channel yang punya izin dan dukungan tiba-tiba jadi rebutan.
Aturan main bakal benar-benar berubah total?
Bagi orang biasa, mungkin harus mulai pikir ulang cara mengatur portofolio. Masa-masa pertumbuhan liar sudah berlalu, sekarang kata "patuh aturan" dan "stabil" jadi jauh lebih penting dari sebelumnya.
Menurutmu ini cuma masa transisi sementara, atau tanda dimulainya era baru?