Mayoritas investor Thailand biasanya mendengar “beli kuat jual kuat” setiap hari, tetapi hanya sedikit yang memahami dari mana asalnya dan bagaimana cara kerjanya. Faktanya, kekuatan ini tidaklah misterius. Mereka berasal dari prinsip dasar ekonomi yang disebut Permintaan dan Penawaran - konsep yang sama yang digunakan untuk menjelaskan harga mie di sudut jalan dengan kepercayaan yang sama seperti menjelaskan pergerakan harga saham di pasar.
Apa itu Permintaan? Mengapa Penting untuk Trading
Permintaan secara sederhana adalah keinginan untuk membeli barang atau jasa pada tingkat harga tertentu. Ketika garis hubungan ini digambar, akan diperoleh Kurva Permintaan (Demand Curve) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi harga, semakin sedikit orang yang ingin membeli, tetapi semakin rendah harga, semakin banyak orang yang ingin membeli.
Dua faktor dasar yang mendorong hal ini adalah:
Pengaruh Pendapatan - Ketika harga turun, uang Anda benar-benar bisa membeli lebih banyak. Anda dapat membeli saham tersebut lebih banyak dari sebelumnya.
Pengaruh Pengganti - Ketika saham ini menjadi lebih murah dibandingkan yang lain, investor akan lebih tertarik pada saham ini.
Namun, permintaan tidak hanya dipengaruhi oleh harga saja. Faktor lain seperti pendapatan investor, selera pasar, perkiraan masa depan perusahaan, dan bahkan kepercayaan investor semuanya dapat memicu atau mengurangi permintaan.
Penawaran: Separuh Lain dari Gambar
Jika permintaan adalah kekuatan pembelian, maka penawaran adalah kekuatan penjualan - keinginan untuk menjual barang pada tingkat harga tertentu. Berbeda dengan permintaan yang berlawanan dengan harga, penawaran berhubungan searah: semakin tinggi harga, semakin banyak penjual yang bersedia menjual.
Alasannya sederhana: penjual menginginkan keuntungan. Harga yang lebih tinggi berarti keuntungan yang lebih baik.
Untuk pasar saham, penawaran dipengaruhi oleh keputusan perusahaan (Pembelian kembali saham atau penerbitan saham), jumlah pesaing, pencatatan perusahaan baru, dan bahkan regulasi pasar modal.
Keseimbangan: Titik Ajaib Terjadi
Hanya permintaan atau penawaran saja tidak cukup menentukan harga. Harga yang sebenarnya Anda lihat di pasar terjadi pada keseimbangan - titik di mana garis permintaan dan garis penawaran bertemu.
Di titik ini, ada jumlah orang yang ingin menjual sama dengan jumlah orang yang ingin membeli. Harga dan volume tidak akan berubah sampai ada faktor baru yang masuk.
Tapi, bagaimana jika harga lebih tinggi dari keseimbangan? Penjual akan cenderung menjual, tetapi pembeli akan menahan diri. Barang akan tersisa dalam jumlah besar, memberi tekanan agar harga turun kembali ke keseimbangan.
Sebaliknya, jika harga lebih rendah dari keseimbangan, pembeli akan masuk membeli, tetapi penjual tidak memiliki cukup saham untuk dijual. Kekurangan ini akan mendorong harga naik kembali.
Hubungan Permintaan dan Penawaran di Pasar Keuangan: Lebih Rumit dari yang Dipikirkan
Dalam dunia uang, permintaan dan penawaran tidaklah sederhana. Banyak faktor bekerja bersama:
Dari sisi permintaan: Ketika suku bunga turun, investor beralih ke hasil yang lebih tinggi di pasar saham. Kepercayaan pasar, likuiditas uang, dan perkiraan hasil perusahaan semuanya mendukung permintaan.
Dari sisi penawaran: Manajemen perusahaan yang memutuskan untuk membeli kembali saham, masuk ke IPO, perusahaan baru yang mencatatkan saham, dan regulasi pasar modal semuanya mempengaruhi jumlah saham yang beredar di pasar.
Menggunakan Hukum Permintaan untuk Memahami Pergerakan Harga Saham
Banyak investor sukses bukan karena mereka membaca laporan keuangan terbaik, tetapi karena mereka memahami “apa yang menggerakkan pembelian dan penjualan.”
Analisis Fundamental
Harga saham naik? Itu berarti pembeli cukup banyak di atas penjual, dan mereka bersedia membayar harga yang lebih tinggi.
Harga saham turun? Penjual menang, dan mereka mulai melepas saham.
Faktor yang menggerakkan perubahan ini adalah perkiraan pasar terhadap laba, potensi pertumbuhan perusahaan, dan perubahan likuiditas secara keseluruhan. Berita baik akan mengubah pandangan, pembeli akan lebih ingin membeli, penjual akan berkurang, dan harga akan naik.
Analisis Teknikal
Trader teknikal menggunakan berbagai alat untuk melihat “permintaan dan penawaran”:
Candlestick - Candlestick hijau (harga penutupan lebih tinggi dari pembukaan) menunjukkan bahwa pembeli menang hari itu. Candlestick merah (harga penutupan lebih rendah dari pembukaan) menunjukkan bahwa penjual menang.
Tren - Jika saham mencapai level tertinggi baru secara berkelanjutan, pembeli tetap kuat. Jika mencapai level terendah baru, penjual tetap tidak mau menyerah.
Support dan Resistance - Support adalah titik di mana pembeli menunggu untuk membeli (permintaan merasa sadar). Resistance adalah titik di mana penjual menunggu untuk menjual (penawaran merasa sadar).
Contoh Nyata: Menggunakan Demand Supply Zone untuk Waktu Masuk dan Keluar
Contoh yang paling populer adalah teknik Demand Supply Zone, yang mencari periode di mana harga kehilangan keseimbangan dan bersiap untuk berayun menuju keseimbangan baru.
Kasus 1: Pembeli Masuk (Demand Zone Drop Base Rally)
Bayangkan: sebuah saham turun tajam (Drop) karena adanya penjual agresif. Kemudian harga mulai berhenti dan berayun (Base) dalam kerangka yang sempit. Ini adalah sinyal bahwa “oke, pembeli mulai masuk.” Ketika berita baik datang, permintaan menang, dan harga naik menuju keseimbangan baru (Rally).
Trader kemudian masuk membeli di titik Rally dengan stop loss di bawah kerangka.
Kasus 2: Penjual Masuk (Supply Zone Rally Base Drop)
Sebaliknya, sebuah saham naik tajam (Rally) karena pembeli kuat. Kemudian mulai berayun (Base) karena penjual melihat harga yang tinggi. Ketika berita buruk datang, penawaran menang, dan harga turun ke level keseimbangan baru (Drop).
Trader kemudian masuk menjual di titik Drop.
Tren Berkelanjutan
Seringkali harga tidak berbalik, tetapi tetap bergerak dalam arah yang sama.
Dalam tren naik: naik → berhenti berayun → berita baik masuk → naik lagi (RBR)
Dalam tren turun: turun → berhenti berayun → berita buruk masuk → turun lagi (DBD)
Membuat Uang Bekerja: Kenali Aturan Permintaan
Permintaan dan Penawaran bukan sekadar nama dalam ekonomi, tetapi alat nyata yang membantu menjelaskan “mengapa harga berubah.” Baik untuk analisis fundamental (tentang laba, pertumbuhan, perkiraan) maupun analisis teknikal (lihat candlestick, tren, support dan resistance).
Hukum permintaan digunakan untuk memprediksi, menilai, dan menemukan waktu trading yang baik. Pentingnya adalah, tidak peduli Anda berinvestasi jangka panjang atau pendek (jangka panjang atau pendek), memahami bagaimana permintaan dan penawaran bekerja adalah kunci membedakan pemenang dari yang kalah.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Hukum permintaan dan penawaran: Mengapa trader harus memahami prinsip ini agar benar-benar tepat
Mayoritas investor Thailand biasanya mendengar “beli kuat jual kuat” setiap hari, tetapi hanya sedikit yang memahami dari mana asalnya dan bagaimana cara kerjanya. Faktanya, kekuatan ini tidaklah misterius. Mereka berasal dari prinsip dasar ekonomi yang disebut Permintaan dan Penawaran - konsep yang sama yang digunakan untuk menjelaskan harga mie di sudut jalan dengan kepercayaan yang sama seperti menjelaskan pergerakan harga saham di pasar.
Apa itu Permintaan? Mengapa Penting untuk Trading
Permintaan secara sederhana adalah keinginan untuk membeli barang atau jasa pada tingkat harga tertentu. Ketika garis hubungan ini digambar, akan diperoleh Kurva Permintaan (Demand Curve) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi harga, semakin sedikit orang yang ingin membeli, tetapi semakin rendah harga, semakin banyak orang yang ingin membeli.
Dua faktor dasar yang mendorong hal ini adalah:
Pengaruh Pendapatan - Ketika harga turun, uang Anda benar-benar bisa membeli lebih banyak. Anda dapat membeli saham tersebut lebih banyak dari sebelumnya.
Pengaruh Pengganti - Ketika saham ini menjadi lebih murah dibandingkan yang lain, investor akan lebih tertarik pada saham ini.
Namun, permintaan tidak hanya dipengaruhi oleh harga saja. Faktor lain seperti pendapatan investor, selera pasar, perkiraan masa depan perusahaan, dan bahkan kepercayaan investor semuanya dapat memicu atau mengurangi permintaan.
Penawaran: Separuh Lain dari Gambar
Jika permintaan adalah kekuatan pembelian, maka penawaran adalah kekuatan penjualan - keinginan untuk menjual barang pada tingkat harga tertentu. Berbeda dengan permintaan yang berlawanan dengan harga, penawaran berhubungan searah: semakin tinggi harga, semakin banyak penjual yang bersedia menjual.
Alasannya sederhana: penjual menginginkan keuntungan. Harga yang lebih tinggi berarti keuntungan yang lebih baik.
Untuk pasar saham, penawaran dipengaruhi oleh keputusan perusahaan (Pembelian kembali saham atau penerbitan saham), jumlah pesaing, pencatatan perusahaan baru, dan bahkan regulasi pasar modal.
Keseimbangan: Titik Ajaib Terjadi
Hanya permintaan atau penawaran saja tidak cukup menentukan harga. Harga yang sebenarnya Anda lihat di pasar terjadi pada keseimbangan - titik di mana garis permintaan dan garis penawaran bertemu.
Di titik ini, ada jumlah orang yang ingin menjual sama dengan jumlah orang yang ingin membeli. Harga dan volume tidak akan berubah sampai ada faktor baru yang masuk.
Tapi, bagaimana jika harga lebih tinggi dari keseimbangan? Penjual akan cenderung menjual, tetapi pembeli akan menahan diri. Barang akan tersisa dalam jumlah besar, memberi tekanan agar harga turun kembali ke keseimbangan.
Sebaliknya, jika harga lebih rendah dari keseimbangan, pembeli akan masuk membeli, tetapi penjual tidak memiliki cukup saham untuk dijual. Kekurangan ini akan mendorong harga naik kembali.
Hubungan Permintaan dan Penawaran di Pasar Keuangan: Lebih Rumit dari yang Dipikirkan
Dalam dunia uang, permintaan dan penawaran tidaklah sederhana. Banyak faktor bekerja bersama:
Dari sisi permintaan: Ketika suku bunga turun, investor beralih ke hasil yang lebih tinggi di pasar saham. Kepercayaan pasar, likuiditas uang, dan perkiraan hasil perusahaan semuanya mendukung permintaan.
Dari sisi penawaran: Manajemen perusahaan yang memutuskan untuk membeli kembali saham, masuk ke IPO, perusahaan baru yang mencatatkan saham, dan regulasi pasar modal semuanya mempengaruhi jumlah saham yang beredar di pasar.
Menggunakan Hukum Permintaan untuk Memahami Pergerakan Harga Saham
Banyak investor sukses bukan karena mereka membaca laporan keuangan terbaik, tetapi karena mereka memahami “apa yang menggerakkan pembelian dan penjualan.”
Analisis Fundamental
Harga saham naik? Itu berarti pembeli cukup banyak di atas penjual, dan mereka bersedia membayar harga yang lebih tinggi.
Harga saham turun? Penjual menang, dan mereka mulai melepas saham.
Faktor yang menggerakkan perubahan ini adalah perkiraan pasar terhadap laba, potensi pertumbuhan perusahaan, dan perubahan likuiditas secara keseluruhan. Berita baik akan mengubah pandangan, pembeli akan lebih ingin membeli, penjual akan berkurang, dan harga akan naik.
Analisis Teknikal
Trader teknikal menggunakan berbagai alat untuk melihat “permintaan dan penawaran”:
Candlestick - Candlestick hijau (harga penutupan lebih tinggi dari pembukaan) menunjukkan bahwa pembeli menang hari itu. Candlestick merah (harga penutupan lebih rendah dari pembukaan) menunjukkan bahwa penjual menang.
Tren - Jika saham mencapai level tertinggi baru secara berkelanjutan, pembeli tetap kuat. Jika mencapai level terendah baru, penjual tetap tidak mau menyerah.
Support dan Resistance - Support adalah titik di mana pembeli menunggu untuk membeli (permintaan merasa sadar). Resistance adalah titik di mana penjual menunggu untuk menjual (penawaran merasa sadar).
Contoh Nyata: Menggunakan Demand Supply Zone untuk Waktu Masuk dan Keluar
Contoh yang paling populer adalah teknik Demand Supply Zone, yang mencari periode di mana harga kehilangan keseimbangan dan bersiap untuk berayun menuju keseimbangan baru.
Kasus 1: Pembeli Masuk (Demand Zone Drop Base Rally)
Bayangkan: sebuah saham turun tajam (Drop) karena adanya penjual agresif. Kemudian harga mulai berhenti dan berayun (Base) dalam kerangka yang sempit. Ini adalah sinyal bahwa “oke, pembeli mulai masuk.” Ketika berita baik datang, permintaan menang, dan harga naik menuju keseimbangan baru (Rally).
Trader kemudian masuk membeli di titik Rally dengan stop loss di bawah kerangka.
Kasus 2: Penjual Masuk (Supply Zone Rally Base Drop)
Sebaliknya, sebuah saham naik tajam (Rally) karena pembeli kuat. Kemudian mulai berayun (Base) karena penjual melihat harga yang tinggi. Ketika berita buruk datang, penawaran menang, dan harga turun ke level keseimbangan baru (Drop).
Trader kemudian masuk menjual di titik Drop.
Tren Berkelanjutan
Seringkali harga tidak berbalik, tetapi tetap bergerak dalam arah yang sama.
Dalam tren naik: naik → berhenti berayun → berita baik masuk → naik lagi (RBR)
Dalam tren turun: turun → berhenti berayun → berita buruk masuk → turun lagi (DBD)
Membuat Uang Bekerja: Kenali Aturan Permintaan
Permintaan dan Penawaran bukan sekadar nama dalam ekonomi, tetapi alat nyata yang membantu menjelaskan “mengapa harga berubah.” Baik untuk analisis fundamental (tentang laba, pertumbuhan, perkiraan) maupun analisis teknikal (lihat candlestick, tren, support dan resistance).
Hukum permintaan digunakan untuk memprediksi, menilai, dan menemukan waktu trading yang baik. Pentingnya adalah, tidak peduli Anda berinvestasi jangka panjang atau pendek (jangka panjang atau pendek), memahami bagaimana permintaan dan penawaran bekerja adalah kunci membedakan pemenang dari yang kalah.