Bank of Japan Gubernur Ueda Kazuo baru-baru ini menyatakan sikapnya yang dipandang pasar sebagai sinyal hawkish terkuat. Data swap indeks semalam menunjukkan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Desember telah meningkat ke atas 80%, jauh melampaui perkiraan pasar sebelumnya. Perubahan ini juga mendorong USD/JPY turun ke 154.66 pada awal Desember, mencatat level terendah dalam hampir dua minggu.
Logika Internal Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral dan Pergerakan Nilai Tukar
Ueda Kazuo menyatakan akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap manfaat dan kerugian kenaikan suku bunga pada bulan Desember, pernyataan ini memicu gelombang besar di pasar. Banyak bank investasi kemudian menyesuaikan prediksi mereka, menggeser waktu kenaikan suku bunga dari Januari tahun depan menjadi Desember. Ekonom dari BNP Paribas Paris menyebutkan bahwa pidato ini hampir setara dengan pengumuman awal tentang tindakan bulan Desember. Analis dari Barclays dan JPMorgan Chase juga sepakat dengan penilaian ini.
Namun, Goldman Sachs tetap berhati-hati, berpendapat bahwa bank sentral mungkin perlu mengamati data gaji perusahaan lebih banyak sebelum membuat keputusan, sehingga cenderung mempertahankan waktu kenaikan suku bunga di Januari tahun depan. Perbedaan pandangan ini mencerminkan pemahaman pasar yang berbeda terhadap perkembangan selanjutnya.
Penyempitan Spread Suku Bunga AS-Jepang dan Penutupan Posisi Carry Trade
Sejalan dengan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of Japan, pasar juga menaikkan taruhan terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember ke hampir 90%. Perbedaan arah kebijakan antara kedua bank sentral ini sedang menyempitkan spread suku bunga di kedua negara, yang menimbulkan tekanan penutupan posisi carry trade bagi para investor yang bergantung pada pinjaman dalam yen.
Ketika strategi membeli dolar dengan yen yang baru muncul tidak lagi menarik, gelombang penutupan posisi besar-besaran pun terjadi. Peneliti dari lembaga analisis blockchain menunjukkan bahwa perdagangan arbitrase yen sedang kembali memulai proses penutupan posisi, yang secara langsung akan mendorong apresiasi yen. Risiko dari carry trade biasanya menyebabkan apresiasi yen secara signifikan dalam jangka pendek.
Akankah Kenaikan Yen Berlanjut Menuju Sekitar 1100 Poin?
Seiring dengan penguatan ekspektasi kenaikan suku bunga, yen yang sebelumnya undervalued mulai bertransformasi menjadi aset yang relatif kuat. Menurut prediksi analis dari Mitsubishi UFJ Financial Group, USD/JPY diperkirakan akan menguji level 150 pada awal 2026, yang berarti yen akan kembali menguat dari posisi saat ini.
Jika ekspektasi kenaikan suku bunga dikonfirmasi, keberlanjutan penguatan yen akan semakin diperkuat. Terutama dengan dorongan dari penutupan posisi carry trade, nilai tukar yen mungkin mengalami kenaikan yang lebih tajam dalam jangka pendek. Angka bulat seperti 1100 yen sering kali menampung dukungan teknis dan ekspektasi pasar, dan jika penguatan berlanjut, hal ini dapat memberi dampak besar terhadap posisi yang bergantung pada depresiasi yen.
Pasar saat ini berada di ambang perubahan kebijakan, dan keputusan bank sentral pada bulan Desember akan menjadi momen kunci dalam menentukan trajektori nilai tukar yen selanjutnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah kenaikan suku bunga Bank of Japan sudah menjadi keputusan pasti? Bagaimana keputusan Desember akan mempengaruhi tren yen di posisi 1100 poin
Bank of Japan Gubernur Ueda Kazuo baru-baru ini menyatakan sikapnya yang dipandang pasar sebagai sinyal hawkish terkuat. Data swap indeks semalam menunjukkan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Desember telah meningkat ke atas 80%, jauh melampaui perkiraan pasar sebelumnya. Perubahan ini juga mendorong USD/JPY turun ke 154.66 pada awal Desember, mencatat level terendah dalam hampir dua minggu.
Logika Internal Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral dan Pergerakan Nilai Tukar
Ueda Kazuo menyatakan akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap manfaat dan kerugian kenaikan suku bunga pada bulan Desember, pernyataan ini memicu gelombang besar di pasar. Banyak bank investasi kemudian menyesuaikan prediksi mereka, menggeser waktu kenaikan suku bunga dari Januari tahun depan menjadi Desember. Ekonom dari BNP Paribas Paris menyebutkan bahwa pidato ini hampir setara dengan pengumuman awal tentang tindakan bulan Desember. Analis dari Barclays dan JPMorgan Chase juga sepakat dengan penilaian ini.
Namun, Goldman Sachs tetap berhati-hati, berpendapat bahwa bank sentral mungkin perlu mengamati data gaji perusahaan lebih banyak sebelum membuat keputusan, sehingga cenderung mempertahankan waktu kenaikan suku bunga di Januari tahun depan. Perbedaan pandangan ini mencerminkan pemahaman pasar yang berbeda terhadap perkembangan selanjutnya.
Penyempitan Spread Suku Bunga AS-Jepang dan Penutupan Posisi Carry Trade
Sejalan dengan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of Japan, pasar juga menaikkan taruhan terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember ke hampir 90%. Perbedaan arah kebijakan antara kedua bank sentral ini sedang menyempitkan spread suku bunga di kedua negara, yang menimbulkan tekanan penutupan posisi carry trade bagi para investor yang bergantung pada pinjaman dalam yen.
Ketika strategi membeli dolar dengan yen yang baru muncul tidak lagi menarik, gelombang penutupan posisi besar-besaran pun terjadi. Peneliti dari lembaga analisis blockchain menunjukkan bahwa perdagangan arbitrase yen sedang kembali memulai proses penutupan posisi, yang secara langsung akan mendorong apresiasi yen. Risiko dari carry trade biasanya menyebabkan apresiasi yen secara signifikan dalam jangka pendek.
Akankah Kenaikan Yen Berlanjut Menuju Sekitar 1100 Poin?
Seiring dengan penguatan ekspektasi kenaikan suku bunga, yen yang sebelumnya undervalued mulai bertransformasi menjadi aset yang relatif kuat. Menurut prediksi analis dari Mitsubishi UFJ Financial Group, USD/JPY diperkirakan akan menguji level 150 pada awal 2026, yang berarti yen akan kembali menguat dari posisi saat ini.
Jika ekspektasi kenaikan suku bunga dikonfirmasi, keberlanjutan penguatan yen akan semakin diperkuat. Terutama dengan dorongan dari penutupan posisi carry trade, nilai tukar yen mungkin mengalami kenaikan yang lebih tajam dalam jangka pendek. Angka bulat seperti 1100 yen sering kali menampung dukungan teknis dan ekspektasi pasar, dan jika penguatan berlanjut, hal ini dapat memberi dampak besar terhadap posisi yang bergantung pada depresiasi yen.
Pasar saat ini berada di ambang perubahan kebijakan, dan keputusan bank sentral pada bulan Desember akan menjadi momen kunci dalam menentukan trajektori nilai tukar yen selanjutnya.