Daftar Mata Uang Terdepan dalam Volume Perdagangan Valuta Asing
Berdasarkan data survei dari Bank for International Settlements(BIS)2022, volume perdagangan harian di pasar valuta asing global telah mencapai rekor tertinggi sebesar 7,5 triliun dolar AS. Dalam volume transaksi sebesar ini, dolar AS selalu memegang posisi dominan, diikuti oleh euro, yen, poundsterling, yuan, dolar Australia, dolar Kanada, franc Swiss, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura.
Bagi trader yang baru memasuki pasar valuta asing, memilih pasangan mata uang utama dengan volume perdagangan tertinggi adalah kunci untuk mengurangi risiko dan meningkatkan tingkat keberhasilan trading. Kombinasi mata uang dengan volume tinggi ini tidak hanya memiliki likuiditas yang kuat, tetapi juga spread yang relatif rendah, sehingga pemula lebih mudah menemukan pihak beli/jual yang ideal dan titik masuk yang stabil.
Kuasai Tiga Jenis Pasangan Mata Uang, Temukan Pasangan yang Cocok untuk Anda
Pasangan Mata Uang Utama: Volume terbesar, paling cocok untuk pemula
Pasangan mata uang utama adalah pasangan yang melibatkan dolar AS, dan merupakan pasangan mata uang yang paling sering diperdagangkan di seluruh dunia. Karena dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia yang kokoh, likuiditas pasangan ini sangat tinggi, dan fluktuasi harganya relatif moderat, sangat cocok untuk pemula dengan toleransi risiko rendah.
Tujuh pasangan mata uang utama yang paling populer di pasar valuta asing meliputi:
EUR/USD (Euro / Dolar AS): volume transaksi terbesar, menguasai 22,7% pasar
USD/JPY (Dolar AS / Yen): peringkat kedua dalam volume, menguasai 13,5%
GBP/USD (Poundsterling / Dolar AS): sekitar 12% pangsa pasar
USD/CHF (Dolar AS / Franc Swiss): sekitar 5% dari total volume
AUD/USD (Dolar Australia / Dolar AS): volume 5,4%
USD/CAD (Dolar AS / Dolar Kanada)
NZD/USD (Dolar Selandia Baru / Dolar AS)
Pasangan Mata Uang Sekunder: Pasangan silang, cocok untuk trader tingkat lanjut
Pasangan mata uang sekunder (juga disebut pasangan silang) adalah pasangan yang tidak melibatkan dolar AS, atau pasangan yang menggabungkan mata uang dari negara berkembang dengan volume transaksi lebih kecil. Volume transaksi pasangan ini relatif lebih kecil, dan likuiditasnya tidak sekuat pasangan utama, tetapi menawarkan peluang diversifikasi bagi trader tingkat lanjut yang mencari variasi dalam peluang trading.
Contoh pasangan mata uang sekunder meliputi pasangan dari seri euro (EUR/CHF, EUR/GBP, EUR/CAD), seri yen (EUR/JPY, GBP/JPY, CAD/JPY), serta kombinasi lain seperti AUD/CAD, NZD/CHF.
Pasangan Mata Uang Eksotis: Risiko tinggi, imbal hasil tinggi, harus berhati-hati
Pasangan mata uang eksotis terdiri dari satu mata uang utama (biasanya dolar AS) dan mata uang dari negara pasar berkembang, seperti USD/BRL (Dolar AS / Real Brasil), USD/MXN (Dolar AS / Peso Meksiko), USD/ZAR (Dolar AS / Rand Afrika Selatan), dan lain-lain.
Volume transaksi pasangan ini lebih kecil, likuiditasnya kurang, dan spread cenderung besar, biaya transaksi lebih tinggi. Lebih dari itu, pasangan eksotis sangat sensitif terhadap peristiwa politik, hasil pemilu, dan perubahan kebijakan ekonomi, yang dapat menyebabkan fluktuasi tajam secara mendadak. Pemula disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan pasangan ini.
Lima Pasangan Mata Uang Populer: Dari Stabil Hingga Penuh Peluang
1. EUR/USD: Pilihan paling likuid di dunia
Euro / Dolar AS adalah raja di pasar valuta asing, dengan volume transaksi sebesar 22,7% menempati posisi pertama. Zona euro dan Amerika Serikat adalah dua ekonomi terbesar di dunia, pasangan ini mewakili kebijakan ekonomi yang stabil dan likuiditas pasar yang cukup. Spread sangat rendah, volatilitas relatif moderat, dan pergerakan harga yang logis, jarang terpengaruh kejadian mendadak, menjadikannya pilihan utama semua level trader.
2. USD/JPY: Tren yang jelas, cocok untuk posisi jangka panjang
Dolar AS / Yen menempati posisi kedua dalam volume transaksi global, dengan pangsa pasar 13,5%. Pasangan ini biasanya menunjukkan tren yang jelas, memudahkan trader dalam menentukan titik masuk dan keluar. Sangat cocok untuk strategi mengikuti tren jangka panjang. Ekonomi Jepang dan AS sangat terkait, data ekonomi dan kebijakan kedua negara langsung mempengaruhi nilai tukar.
3. AUD/USD: Korelasi tinggi dengan emas, prediksi yang akurat
Dolar Australia / Dolar AS menguasai 5,4% volume transaksi. Australia adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia, dan nilai tukar AUD sangat terkait dengan harga emas. Ketika harga emas naik, AUD biasanya ikut naik, korelasi ini membuat pergerakan harga lebih dapat diprediksi dan jarang mengalami fluktuasi ekstrem tanpa peringatan.
4. GBP/USD: Ekonomi besar, peluang trading melimpah
Poundsterling / Dolar AS menyumbang sekitar 12% dari volume pasar valuta asing global. Inggris dan AS adalah dua negara maju dengan ekonomi besar, nilai tukar pasangan ini dipengaruhi oleh indikator ekonomi makro, kebijakan bank sentral, dan peristiwa politik, menciptakan lingkungan trading yang relatif stabil dan penuh peluang.
5. USD/CHF: Pilihan safe haven, saat pasar bergejolak
Dolar AS / Franc Swiss adalah pasangan mata uang terbesar ke-5 di dunia, menguasai sekitar 5% pasar. Swiss terkenal sebagai pusat keuangan dengan sistem keuangan yang sangat kuat dan ekonomi yang stabil, sehingga franc Swiss dianggap sebagai “mata uang safe haven”. Saat pasar global bergejolak atau ketidakpastian ekonomi meningkat, dana cenderung mengalir ke franc Swiss sebagai perlindungan, menjadikannya pilihan ideal untuk lindung nilai risiko.
Bagaimana Pemula Memilih Pasangan Mata Uang Forex dengan Cerdas?
Saat menghadapi banyak pasangan mata uang, pemula harus menyaring berdasarkan tiga aspek utama:
Pertama, prioritaskan pasangan mata uang utama dengan volume transaksi besar. Volume tinggi berarti banyak pembeli dan penjual, spread lebih rendah, dan harga lebih stabil. Saat volume kecil, pembeli dan penjual jarang, harga bisa sangat bergejolak, meningkatkan kesulitan dan biaya trading. Mata uang dari negara yang menerapkan kebijakan moneter stabil, inflasi rendah, dan cadangan emas yang cukup akan menarik lebih banyak trader.
Kedua, fokus pada pasangan yang menunjukkan tren yang jelas. Baik tren naik maupun turun, arah yang jelas memudahkan prediksi harga. Pemula harus belajar analisis fundamental secara bertahap, mempelajari data GDP, tingkat pengangguran, indikator inflasi, dan keputusan suku bunga bank sentral, karena indikator ini sering menentukan arah jangka menengah dan panjang mata uang.
Ketiga, perhatikan karakteristik volatilitas mata uang. Volatilitas adalah besarnya perubahan nilai mata uang dalam periode tertentu. Pasangan dengan volatilitas tinggi membawa risiko lebih besar, tetapi potensi imbal hasil juga lebih tinggi. Trader dapat menggunakan indikator teknikal seperti moving average(SMA) dan Bollinger Bands(BB) untuk menilai karakteristik volatilitas dan menemukan titik keseimbangan risiko dan imbal hasil.
Tiga Metode Utama Trading Valuta Asing
Spot Trading: Penyerahan mata uang fisik, cocok untuk kebutuhan langsung
Trading spot adalah membeli dan memegang mata uang nyata secara langsung, seperti menukar uang asing di bank untuk keperluan perjalanan. Metode ini tidak menggunakan leverage, potensi keuntungan terbatas, dan jumlah mata uang yang dapat diperdagangkan juga terbatas. Kecuali untuk kebutuhan pembayaran lintas negara atau perjalanan, biasanya jarang digunakan untuk investasi murni.
Trading Kontrak Berjangka: Menggunakan leverage, tingkat kesulitan lebih tinggi
Trading kontrak berjangka valuta asing melibatkan leverage dan mekanisme margin, di mana pembeli dan penjual menyepakati harga tertentu untuk penyelesaian di masa depan. Metode ini memungkinkan pengendalian posisi besar dengan modal kecil, tetapi juga mengharuskan trader menyetor margin tertentu, sehingga tingkat kesulitannya lebih tinggi dan lebih cocok untuk trader berpengalaman.
CFD (Contract for Difference): Paling fleksibel dan paling populer
CFD adalah metode trading valuta asing yang paling umum saat ini, di mana trader tidak membeli mata uang secara fisik, tetapi mengikuti pergerakan harga pasangan mata uang melalui kontrak. Metode ini menawarkan leverage yang fleksibel (biasanya 1 hingga 200 kali), biaya transaksi rendah, dan likuiditas pasar 24 jam, sangat cocok untuk pemula yang ingin cepat masuk ke pasar forex.
Dengan memahami daftar pasangan mata uang utama berdasarkan volume, mengenal karakteristik masing-masing, dan memilih metode trading sesuai risiko, Anda akan lebih percaya diri memulai perjalanan investasi forex.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Daftar utama pasangan mata uang di pasar valuta asing: Panduan cepat untuk trader pemula
Daftar Mata Uang Terdepan dalam Volume Perdagangan Valuta Asing
Berdasarkan data survei dari Bank for International Settlements(BIS)2022, volume perdagangan harian di pasar valuta asing global telah mencapai rekor tertinggi sebesar 7,5 triliun dolar AS. Dalam volume transaksi sebesar ini, dolar AS selalu memegang posisi dominan, diikuti oleh euro, yen, poundsterling, yuan, dolar Australia, dolar Kanada, franc Swiss, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura.
Bagi trader yang baru memasuki pasar valuta asing, memilih pasangan mata uang utama dengan volume perdagangan tertinggi adalah kunci untuk mengurangi risiko dan meningkatkan tingkat keberhasilan trading. Kombinasi mata uang dengan volume tinggi ini tidak hanya memiliki likuiditas yang kuat, tetapi juga spread yang relatif rendah, sehingga pemula lebih mudah menemukan pihak beli/jual yang ideal dan titik masuk yang stabil.
Kuasai Tiga Jenis Pasangan Mata Uang, Temukan Pasangan yang Cocok untuk Anda
Pasangan Mata Uang Utama: Volume terbesar, paling cocok untuk pemula
Pasangan mata uang utama adalah pasangan yang melibatkan dolar AS, dan merupakan pasangan mata uang yang paling sering diperdagangkan di seluruh dunia. Karena dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia yang kokoh, likuiditas pasangan ini sangat tinggi, dan fluktuasi harganya relatif moderat, sangat cocok untuk pemula dengan toleransi risiko rendah.
Tujuh pasangan mata uang utama yang paling populer di pasar valuta asing meliputi:
Pasangan Mata Uang Sekunder: Pasangan silang, cocok untuk trader tingkat lanjut
Pasangan mata uang sekunder (juga disebut pasangan silang) adalah pasangan yang tidak melibatkan dolar AS, atau pasangan yang menggabungkan mata uang dari negara berkembang dengan volume transaksi lebih kecil. Volume transaksi pasangan ini relatif lebih kecil, dan likuiditasnya tidak sekuat pasangan utama, tetapi menawarkan peluang diversifikasi bagi trader tingkat lanjut yang mencari variasi dalam peluang trading.
Contoh pasangan mata uang sekunder meliputi pasangan dari seri euro (EUR/CHF, EUR/GBP, EUR/CAD), seri yen (EUR/JPY, GBP/JPY, CAD/JPY), serta kombinasi lain seperti AUD/CAD, NZD/CHF.
Pasangan Mata Uang Eksotis: Risiko tinggi, imbal hasil tinggi, harus berhati-hati
Pasangan mata uang eksotis terdiri dari satu mata uang utama (biasanya dolar AS) dan mata uang dari negara pasar berkembang, seperti USD/BRL (Dolar AS / Real Brasil), USD/MXN (Dolar AS / Peso Meksiko), USD/ZAR (Dolar AS / Rand Afrika Selatan), dan lain-lain.
Volume transaksi pasangan ini lebih kecil, likuiditasnya kurang, dan spread cenderung besar, biaya transaksi lebih tinggi. Lebih dari itu, pasangan eksotis sangat sensitif terhadap peristiwa politik, hasil pemilu, dan perubahan kebijakan ekonomi, yang dapat menyebabkan fluktuasi tajam secara mendadak. Pemula disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan pasangan ini.
Lima Pasangan Mata Uang Populer: Dari Stabil Hingga Penuh Peluang
1. EUR/USD: Pilihan paling likuid di dunia
Euro / Dolar AS adalah raja di pasar valuta asing, dengan volume transaksi sebesar 22,7% menempati posisi pertama. Zona euro dan Amerika Serikat adalah dua ekonomi terbesar di dunia, pasangan ini mewakili kebijakan ekonomi yang stabil dan likuiditas pasar yang cukup. Spread sangat rendah, volatilitas relatif moderat, dan pergerakan harga yang logis, jarang terpengaruh kejadian mendadak, menjadikannya pilihan utama semua level trader.
2. USD/JPY: Tren yang jelas, cocok untuk posisi jangka panjang
Dolar AS / Yen menempati posisi kedua dalam volume transaksi global, dengan pangsa pasar 13,5%. Pasangan ini biasanya menunjukkan tren yang jelas, memudahkan trader dalam menentukan titik masuk dan keluar. Sangat cocok untuk strategi mengikuti tren jangka panjang. Ekonomi Jepang dan AS sangat terkait, data ekonomi dan kebijakan kedua negara langsung mempengaruhi nilai tukar.
3. AUD/USD: Korelasi tinggi dengan emas, prediksi yang akurat
Dolar Australia / Dolar AS menguasai 5,4% volume transaksi. Australia adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia, dan nilai tukar AUD sangat terkait dengan harga emas. Ketika harga emas naik, AUD biasanya ikut naik, korelasi ini membuat pergerakan harga lebih dapat diprediksi dan jarang mengalami fluktuasi ekstrem tanpa peringatan.
4. GBP/USD: Ekonomi besar, peluang trading melimpah
Poundsterling / Dolar AS menyumbang sekitar 12% dari volume pasar valuta asing global. Inggris dan AS adalah dua negara maju dengan ekonomi besar, nilai tukar pasangan ini dipengaruhi oleh indikator ekonomi makro, kebijakan bank sentral, dan peristiwa politik, menciptakan lingkungan trading yang relatif stabil dan penuh peluang.
5. USD/CHF: Pilihan safe haven, saat pasar bergejolak
Dolar AS / Franc Swiss adalah pasangan mata uang terbesar ke-5 di dunia, menguasai sekitar 5% pasar. Swiss terkenal sebagai pusat keuangan dengan sistem keuangan yang sangat kuat dan ekonomi yang stabil, sehingga franc Swiss dianggap sebagai “mata uang safe haven”. Saat pasar global bergejolak atau ketidakpastian ekonomi meningkat, dana cenderung mengalir ke franc Swiss sebagai perlindungan, menjadikannya pilihan ideal untuk lindung nilai risiko.
Bagaimana Pemula Memilih Pasangan Mata Uang Forex dengan Cerdas?
Saat menghadapi banyak pasangan mata uang, pemula harus menyaring berdasarkan tiga aspek utama:
Pertama, prioritaskan pasangan mata uang utama dengan volume transaksi besar. Volume tinggi berarti banyak pembeli dan penjual, spread lebih rendah, dan harga lebih stabil. Saat volume kecil, pembeli dan penjual jarang, harga bisa sangat bergejolak, meningkatkan kesulitan dan biaya trading. Mata uang dari negara yang menerapkan kebijakan moneter stabil, inflasi rendah, dan cadangan emas yang cukup akan menarik lebih banyak trader.
Kedua, fokus pada pasangan yang menunjukkan tren yang jelas. Baik tren naik maupun turun, arah yang jelas memudahkan prediksi harga. Pemula harus belajar analisis fundamental secara bertahap, mempelajari data GDP, tingkat pengangguran, indikator inflasi, dan keputusan suku bunga bank sentral, karena indikator ini sering menentukan arah jangka menengah dan panjang mata uang.
Ketiga, perhatikan karakteristik volatilitas mata uang. Volatilitas adalah besarnya perubahan nilai mata uang dalam periode tertentu. Pasangan dengan volatilitas tinggi membawa risiko lebih besar, tetapi potensi imbal hasil juga lebih tinggi. Trader dapat menggunakan indikator teknikal seperti moving average(SMA) dan Bollinger Bands(BB) untuk menilai karakteristik volatilitas dan menemukan titik keseimbangan risiko dan imbal hasil.
Tiga Metode Utama Trading Valuta Asing
Spot Trading: Penyerahan mata uang fisik, cocok untuk kebutuhan langsung
Trading spot adalah membeli dan memegang mata uang nyata secara langsung, seperti menukar uang asing di bank untuk keperluan perjalanan. Metode ini tidak menggunakan leverage, potensi keuntungan terbatas, dan jumlah mata uang yang dapat diperdagangkan juga terbatas. Kecuali untuk kebutuhan pembayaran lintas negara atau perjalanan, biasanya jarang digunakan untuk investasi murni.
Trading Kontrak Berjangka: Menggunakan leverage, tingkat kesulitan lebih tinggi
Trading kontrak berjangka valuta asing melibatkan leverage dan mekanisme margin, di mana pembeli dan penjual menyepakati harga tertentu untuk penyelesaian di masa depan. Metode ini memungkinkan pengendalian posisi besar dengan modal kecil, tetapi juga mengharuskan trader menyetor margin tertentu, sehingga tingkat kesulitannya lebih tinggi dan lebih cocok untuk trader berpengalaman.
CFD (Contract for Difference): Paling fleksibel dan paling populer
CFD adalah metode trading valuta asing yang paling umum saat ini, di mana trader tidak membeli mata uang secara fisik, tetapi mengikuti pergerakan harga pasangan mata uang melalui kontrak. Metode ini menawarkan leverage yang fleksibel (biasanya 1 hingga 200 kali), biaya transaksi rendah, dan likuiditas pasar 24 jam, sangat cocok untuk pemula yang ingin cepat masuk ke pasar forex.
Dengan memahami daftar pasangan mata uang utama berdasarkan volume, mengenal karakteristik masing-masing, dan memilih metode trading sesuai risiko, Anda akan lebih percaya diri memulai perjalanan investasi forex.