## Apakah Saat Membeli atau Menjual Sebelum dan Sesudah Tanggal Ex-Dividend? Masalah Ini Lebih Rumit Dari yang Kamu Bayangkan
Banyak orang yang baru mengenal saham dengan dividen tinggi, sering kali terjebak dalam satu kebingungan yang sama: **Apakah harga saham pasti akan turun pada hari ex-dividend? Apakah sebaiknya masuk sebelum hari ex-dividend atau menunggu setelahnya untuk membeli?** Dua pertanyaan ini terlihat sederhana, tetapi jawabannya tidak sesederhana itu.
Sebenarnya, ada satu masalah yang lebih penting di baliknya: **Apakah ada dividen jika menjual pada hari ex-dividend?** Banyak pemula yang bingung tentang hal ini, sehingga menyebabkan kesalahan dalam pengoperasian. Singkatnya, jika kamu ingin mendapatkan dividen, kamu harus memegang saham sebelum tanggal pencatatan hak dividen (bukan hari ex-dividend), karena setelah hari ex-dividend, kamu tidak akan mendapatkan dividen tersebut.
## Apakah Harga Saham Akan Selalu Turun Pada Hari Ex-Dividend?
Mari kita lihat dari sisi teori terlebih dahulu. Saat saham membayar dividen, perusahaan membagikan uang tunai kepada pemegang saham, yang berarti aset perusahaan berkurang, sehingga harga saham seharusnya menyesuaikan ke bawah. Berdasarkan teori, jika kamu membeli saham sebelum hari ex-dividend dengan harga 35 dolar (termasuk cadangan kas sebesar 5 dolar), dan perusahaan mengumumkan dividen sebesar 4 dolar, maka harga saham pada hari ex-dividend seharusnya turun menjadi 31 dolar.
Namun, kenyataannya bagaimana? **Sebenarnya, penurunan harga saham pada hari ex-dividend tidak selalu terjadi.** Melihat data historis, banyak perusahaan berkualitas tinggi justru mengalami kenaikan harga pada hari ex-dividend, bahkan kadang-kadang kenaikannya cukup signifikan.
Contohnya, saham Coca-Cola yang memiliki sejarah pembayaran dividen panjang, sebagian besar hari ex-dividend memang mengalami penurunan kecil, tetapi pada hari ex-dividend bulan September dan November 2023, malah terjadi kenaikan kecil. Perusahaan Apple bahkan lebih ekstrem, pada hari ex-dividend 10 November 2023, harga saham dari 182 dolar naik menjadi 186 dolar, kenaikan hampir 2.2%; dan pada hari ex-dividend 12 Mei 2023, langsung naik sebesar 6.18%.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Walmart, Pepsi, Johnson & Johnson juga sering menunjukkan kenaikan harga saham pada hari ex-dividend. Kenapa begitu? Karena **pergerakan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sentimen pasar, kinerja perusahaan, prospek industri, dan lain-lain, bukan hanya faktor ex-dividend saja**.
## Rights Issue Lebih Rumit Daripada Dividen
Dividen adalah pembayaran tunai, sedangkan rights issue adalah penambahan jumlah saham. Rumus perhitungannya sedikit lebih kompleks, tetapi logikanya serupa. Misalnya, sebuah saham dengan harga Rp10 per lembar, perusahaan menawarkan rights issue dengan harga Rp5 per lembar, dan rasio rights issue adalah 2:1 (dua saham lama untuk mendapatkan satu saham baru), maka harga saham setelah rights issue menjadi: (10-5)÷(2+1)≈Rp1.67.
Meskipun terlihat bahwa harga saham pasti akan turun, tetapi total aset pemegang saham tidak selalu berkurang, karena jumlah saham yang dimiliki bertambah.
## Kapan Waktu Terbaik Masuk Pasar? Fill-Right dan Discount-Right adalah Kunci
Di sini, kita memperkenalkan dua konsep yang sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi:
**Fill-Right**: Setelah hari ex-dividend, harga saham biasanya turun, tetapi kemudian secara bertahap kembali naik, dan akhirnya kembali ke level sebelum ex-dividend atau mendekati level tersebut. Ini menunjukkan bahwa investor optimis terhadap prospek perusahaan.
**Discount-Right**: Setelah hari ex-dividend, harga saham tetap rendah dan tidak kembali ke level sebelumnya. Biasanya ini menandakan keraguan investor terhadap kinerja atau prospek perusahaan.
Menentukan waktu membeli harus dilihat dari tiga aspek:
**Pertama, performa harga saham sebelum hari ex-dividend**. Jika saham sudah naik ke posisi yang sangat tinggi sebelum ex-dividend, banyak investor akan mengambil keuntungan lebih awal, sehingga harga saham bisa saja sudah overvalued dan berisiko tinggi saat masuk.
**Kedua, tren historis pergerakan saham setelah hari ex-dividend**. Beberapa saham memiliki kemampuan fill-right yang kuat, sementara yang lain sering mengalami discount-right. Melihat rekam jejak masa lalu bisa menjadi acuan.
**Ketiga, kondisi fundamental perusahaan**. Jika perusahaan memiliki fundamental yang solid dan termasuk dalam perusahaan top di industrinya, maka dividen lebih cenderung hanya sebagai penyesuaian teknis harga, bukan penurunan nilai. Bahkan, ini bisa menjadi peluang membeli aset berkualitas dengan harga lebih murah.
## Jangan Abaikan Biaya Transaksi Saat Bertransaksi Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend
Dalam bertransaksi saham ex-dividend, biaya pajak dan biaya transaksi harus dihitung dengan cermat.
**Pajak Dividen**: Jika menggunakan akun penunda pajak (seperti IRA, 401K di AS), tidak perlu khawatir soal pajak. Tetapi jika menggunakan akun kena pajak biasa, kamu harus mengakui kerugian akibat penurunan harga saham dan juga membayar pajak atas dividen yang diterima, ini adalah pukulan ganda.
**Biaya transaksi dan pajak jual beli** juga harus diperhitungkan. Di pasar Taiwan misalnya, biaya transaksi adalah 0.1425% dari harga saham dikalikan diskon broker (biasanya diskon 50-60%). Saat menjual, juga dikenakan pajak transaksi sebesar 0.3% untuk saham biasa dan 0.1% untuk ETF. Biaya-biaya kecil ini, jika sering melakukan transaksi, akan secara bertahap menggerogoti keuntungan.
## Logika Operasi Praktis
Secara jangka panjang, memegang saham berkualitas tinggi dengan dividen tinggi dan menunggu fill-right biasanya lebih stabil daripada melakukan trading jangka pendek. Tetapi jika kamu ingin melakukan trading jangka pendek di sekitar hari ex-dividend, pastikan:
1. Memilih perusahaan dengan fundamental yang kuat dan kemampuan fill-right yang baik.
2. Mengamati apakah harga sudah mencapai level support teknikal yang stabil sebelum masuk.
3. Menghitung biaya pajak dan transaksi, pastikan potensi keuntungan cukup untuk menutupi biaya tersebut.
4. Jangan tertipu oleh lonjakan harga sebelum hari ex-dividend, karena saat itu risiko kerugian terbesar.
Singkatnya, **menjual pada hari ex-dividend tentu akan mendapatkan dividen, asalkan kamu membeli dan memegang saham sebelum hari pencatatan hak dividen**. Tetapi, waktu masuk dan kualitas perusahaan akan menentukan apakah kamu akan mendapatkan keuntungan dari fill-right atau malah terjebak dalam discount-right. Melakukan riset, memperhatikan fundamental, dan mengendalikan biaya adalah cara yang benar dalam bertransaksi saham ex-dividend.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Apakah Saat Membeli atau Menjual Sebelum dan Sesudah Tanggal Ex-Dividend? Masalah Ini Lebih Rumit Dari yang Kamu Bayangkan
Banyak orang yang baru mengenal saham dengan dividen tinggi, sering kali terjebak dalam satu kebingungan yang sama: **Apakah harga saham pasti akan turun pada hari ex-dividend? Apakah sebaiknya masuk sebelum hari ex-dividend atau menunggu setelahnya untuk membeli?** Dua pertanyaan ini terlihat sederhana, tetapi jawabannya tidak sesederhana itu.
Sebenarnya, ada satu masalah yang lebih penting di baliknya: **Apakah ada dividen jika menjual pada hari ex-dividend?** Banyak pemula yang bingung tentang hal ini, sehingga menyebabkan kesalahan dalam pengoperasian. Singkatnya, jika kamu ingin mendapatkan dividen, kamu harus memegang saham sebelum tanggal pencatatan hak dividen (bukan hari ex-dividend), karena setelah hari ex-dividend, kamu tidak akan mendapatkan dividen tersebut.
## Apakah Harga Saham Akan Selalu Turun Pada Hari Ex-Dividend?
Mari kita lihat dari sisi teori terlebih dahulu. Saat saham membayar dividen, perusahaan membagikan uang tunai kepada pemegang saham, yang berarti aset perusahaan berkurang, sehingga harga saham seharusnya menyesuaikan ke bawah. Berdasarkan teori, jika kamu membeli saham sebelum hari ex-dividend dengan harga 35 dolar (termasuk cadangan kas sebesar 5 dolar), dan perusahaan mengumumkan dividen sebesar 4 dolar, maka harga saham pada hari ex-dividend seharusnya turun menjadi 31 dolar.
Namun, kenyataannya bagaimana? **Sebenarnya, penurunan harga saham pada hari ex-dividend tidak selalu terjadi.** Melihat data historis, banyak perusahaan berkualitas tinggi justru mengalami kenaikan harga pada hari ex-dividend, bahkan kadang-kadang kenaikannya cukup signifikan.
Contohnya, saham Coca-Cola yang memiliki sejarah pembayaran dividen panjang, sebagian besar hari ex-dividend memang mengalami penurunan kecil, tetapi pada hari ex-dividend bulan September dan November 2023, malah terjadi kenaikan kecil. Perusahaan Apple bahkan lebih ekstrem, pada hari ex-dividend 10 November 2023, harga saham dari 182 dolar naik menjadi 186 dolar, kenaikan hampir 2.2%; dan pada hari ex-dividend 12 Mei 2023, langsung naik sebesar 6.18%.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Walmart, Pepsi, Johnson & Johnson juga sering menunjukkan kenaikan harga saham pada hari ex-dividend. Kenapa begitu? Karena **pergerakan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sentimen pasar, kinerja perusahaan, prospek industri, dan lain-lain, bukan hanya faktor ex-dividend saja**.
## Rights Issue Lebih Rumit Daripada Dividen
Dividen adalah pembayaran tunai, sedangkan rights issue adalah penambahan jumlah saham. Rumus perhitungannya sedikit lebih kompleks, tetapi logikanya serupa. Misalnya, sebuah saham dengan harga Rp10 per lembar, perusahaan menawarkan rights issue dengan harga Rp5 per lembar, dan rasio rights issue adalah 2:1 (dua saham lama untuk mendapatkan satu saham baru), maka harga saham setelah rights issue menjadi: (10-5)÷(2+1)≈Rp1.67.
Meskipun terlihat bahwa harga saham pasti akan turun, tetapi total aset pemegang saham tidak selalu berkurang, karena jumlah saham yang dimiliki bertambah.
## Kapan Waktu Terbaik Masuk Pasar? Fill-Right dan Discount-Right adalah Kunci
Di sini, kita memperkenalkan dua konsep yang sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi:
**Fill-Right**: Setelah hari ex-dividend, harga saham biasanya turun, tetapi kemudian secara bertahap kembali naik, dan akhirnya kembali ke level sebelum ex-dividend atau mendekati level tersebut. Ini menunjukkan bahwa investor optimis terhadap prospek perusahaan.
**Discount-Right**: Setelah hari ex-dividend, harga saham tetap rendah dan tidak kembali ke level sebelumnya. Biasanya ini menandakan keraguan investor terhadap kinerja atau prospek perusahaan.
Menentukan waktu membeli harus dilihat dari tiga aspek:
**Pertama, performa harga saham sebelum hari ex-dividend**. Jika saham sudah naik ke posisi yang sangat tinggi sebelum ex-dividend, banyak investor akan mengambil keuntungan lebih awal, sehingga harga saham bisa saja sudah overvalued dan berisiko tinggi saat masuk.
**Kedua, tren historis pergerakan saham setelah hari ex-dividend**. Beberapa saham memiliki kemampuan fill-right yang kuat, sementara yang lain sering mengalami discount-right. Melihat rekam jejak masa lalu bisa menjadi acuan.
**Ketiga, kondisi fundamental perusahaan**. Jika perusahaan memiliki fundamental yang solid dan termasuk dalam perusahaan top di industrinya, maka dividen lebih cenderung hanya sebagai penyesuaian teknis harga, bukan penurunan nilai. Bahkan, ini bisa menjadi peluang membeli aset berkualitas dengan harga lebih murah.
## Jangan Abaikan Biaya Transaksi Saat Bertransaksi Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend
Dalam bertransaksi saham ex-dividend, biaya pajak dan biaya transaksi harus dihitung dengan cermat.
**Pajak Dividen**: Jika menggunakan akun penunda pajak (seperti IRA, 401K di AS), tidak perlu khawatir soal pajak. Tetapi jika menggunakan akun kena pajak biasa, kamu harus mengakui kerugian akibat penurunan harga saham dan juga membayar pajak atas dividen yang diterima, ini adalah pukulan ganda.
**Biaya transaksi dan pajak jual beli** juga harus diperhitungkan. Di pasar Taiwan misalnya, biaya transaksi adalah 0.1425% dari harga saham dikalikan diskon broker (biasanya diskon 50-60%). Saat menjual, juga dikenakan pajak transaksi sebesar 0.3% untuk saham biasa dan 0.1% untuk ETF. Biaya-biaya kecil ini, jika sering melakukan transaksi, akan secara bertahap menggerogoti keuntungan.
## Logika Operasi Praktis
Secara jangka panjang, memegang saham berkualitas tinggi dengan dividen tinggi dan menunggu fill-right biasanya lebih stabil daripada melakukan trading jangka pendek. Tetapi jika kamu ingin melakukan trading jangka pendek di sekitar hari ex-dividend, pastikan:
1. Memilih perusahaan dengan fundamental yang kuat dan kemampuan fill-right yang baik.
2. Mengamati apakah harga sudah mencapai level support teknikal yang stabil sebelum masuk.
3. Menghitung biaya pajak dan transaksi, pastikan potensi keuntungan cukup untuk menutupi biaya tersebut.
4. Jangan tertipu oleh lonjakan harga sebelum hari ex-dividend, karena saat itu risiko kerugian terbesar.
Singkatnya, **menjual pada hari ex-dividend tentu akan mendapatkan dividen, asalkan kamu membeli dan memegang saham sebelum hari pencatatan hak dividen**. Tetapi, waktu masuk dan kualitas perusahaan akan menentukan apakah kamu akan mendapatkan keuntungan dari fill-right atau malah terjebak dalam discount-right. Melakukan riset, memperhatikan fundamental, dan mengendalikan biaya adalah cara yang benar dalam bertransaksi saham ex-dividend.