Memiliki token dari beberapa protokol pinjaman utama saat ini tidak berjalan dengan baik bagi para investor. Sebaliknya, pemegang saham? Mereka merasa sangat nyaman.
Masalah di balik ini patut dipikirkan: apa janji awalnya? Token harus menjadi pengganti bentuk kepemilikan dan ekuitas yang lebih unggul, memberikan pemiliknya hak pengelolaan dan hak mendapatkan keuntungan yang nyata. Tapi hasilnya? Jurang antara kenyataan dan ideal semakin melebar.
Ketidakpastian regulasi dulu digunakan sebagai tameng—"Pasar masih dalam eksplorasi, tunggu saja." Tapi alasan ini sudah tidak bisa dipakai lagi. Kerangka kebijakan di seluruh dunia sedang diperbaiki, dan ekspektasi pelaku pasar juga sedang disesuaikan. Masalahnya, banyak mekanisme token dari proyek-proyek tertentu sama sekali tidak dirancang dengan baik, sehingga tidak mampu menjalankan janji ekuitas di bawah kerangka regulasi yang jelas.
Beberapa perusahaan swasta malah mengambil jalan pintas: menerbitkan token, tetapi token itu sendiri hampir tidak terkait dengan hak-hak nyata, arus kas, atau pengambilan keputusan. Ini bukan inovasi, melainkan pendanaan dengan kedok Web3.
Ekonomi token yang sesungguhnya harus lebih kuat daripada ekuitas, dengan syarat token harus memiliki beban ekonomi yang nyata—baik itu governance, hak keuntungan, maupun hak penggunaan. Alat spekulasi semata, sekecil apapun pembungkus teknologinya, tidak akan mengubah esensinya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaDreamer
· 17jam yang lalu
Ini lagi, sudah saya lihat melalui. Gap antara token dan ekuitas seperti jurang, sama sekali tidak bisa diisi.
Orang yang membeli lebih awal sekarang memang hanya menunggu waktu, kenapa? Karena proyek-proyek ini sebenarnya tidak pernah berniat memberi kita hak nyata, hanya skema pendanaan murni.
Regulasi datang adalah ujian sebenarnya, semua janji kosong itu akan terbongkar.
Lihat AsliBalas0
HashBard
· 17jam yang lalu
kesenjangan kekayaan ekuitas vs token adalah secara jujur menjadi celah naratif terbesar di web3 saat ini... seperti kita dijanjikan masa depan dan yang kita dapatkan hanyalah spreadsheet
Lihat AsliBalas0
ProposalManiac
· 18jam yang lalu
Ini adalah contoh klasik dari kegagalan dalam desain mekanisme, saat awalnya dipuji-puji luar biasa, sekarang begitu melihat persyaratan kepatuhan langsung ketahuan. Pemisahan token dan ekuitas bukan kali pertama terjadi dalam sejarah, janji tata kelola yang tertulis di white paper dan pelaksanaannya yang sebenarnya adalah dua hal yang berbeda.
---
Baru setelah kepatuhan datang, baru sadar betapa buruknya desain token mereka, siapa yang harus disalahkan.
---
Jadi, hak pengelolaan tanpa dukungan arus kas adalah omong kosong, ini adalah logika dasar insentif yang sesuai, mengapa begitu banyak proyek masih tidak memahaminya.
---
Menggunakan nama Web3 untuk melakukan trik pendanaan tradisional, lucu banget, bahkan sampai langsung bilang kami cuma mau ambil keuntungan saja.
---
Ekonomi token lebih kuat daripada ekuitas, premis ini sama sekali belum terwujud, hanya ada tata kelola tanpa hak distribusi nyata, investor pasti kabur.
---
Ketidakpastian regulasi selama bertahun-tahun digunakan sebagai tameng, sekarang kerangka kerja di berbagai daerah sudah muncul, baru mulai panik mengubah mekanisme, sudah terlambat.
Memiliki token dari beberapa protokol pinjaman utama saat ini tidak berjalan dengan baik bagi para investor. Sebaliknya, pemegang saham? Mereka merasa sangat nyaman.
Masalah di balik ini patut dipikirkan: apa janji awalnya? Token harus menjadi pengganti bentuk kepemilikan dan ekuitas yang lebih unggul, memberikan pemiliknya hak pengelolaan dan hak mendapatkan keuntungan yang nyata. Tapi hasilnya? Jurang antara kenyataan dan ideal semakin melebar.
Ketidakpastian regulasi dulu digunakan sebagai tameng—"Pasar masih dalam eksplorasi, tunggu saja." Tapi alasan ini sudah tidak bisa dipakai lagi. Kerangka kebijakan di seluruh dunia sedang diperbaiki, dan ekspektasi pelaku pasar juga sedang disesuaikan. Masalahnya, banyak mekanisme token dari proyek-proyek tertentu sama sekali tidak dirancang dengan baik, sehingga tidak mampu menjalankan janji ekuitas di bawah kerangka regulasi yang jelas.
Beberapa perusahaan swasta malah mengambil jalan pintas: menerbitkan token, tetapi token itu sendiri hampir tidak terkait dengan hak-hak nyata, arus kas, atau pengambilan keputusan. Ini bukan inovasi, melainkan pendanaan dengan kedok Web3.
Ekonomi token yang sesungguhnya harus lebih kuat daripada ekuitas, dengan syarat token harus memiliki beban ekonomi yang nyata—baik itu governance, hak keuntungan, maupun hak penggunaan. Alat spekulasi semata, sekecil apapun pembungkus teknologinya, tidak akan mengubah esensinya.