Di antara orang yang melakukan kontrak, yang paling parah kerugiannya biasanya adalah mereka yang sudah benar dalam arah tetapi tetap mengalami nol. Kedengarannya sangat magis, tetapi hal ini memang terjadi setiap hari. Akar permasalahannya bukan pada penilaian pasar, melainkan karena sama sekali tidak memahami aturan-aturan sepele dalam trading kontrak—aturan-aturan ini bisa diam-diam menggerogoti akunmu sampai habis.

Baru-baru ini seorang trader yang mengikuti orang lain mengeluh padaku, dia sudah memegang posisi hampir seminggu, arah tradingnya tidak pernah menyimpang, tetapi biaya dana saja sudah dipotong lebih dari seribu U, akhirnya tetap tidak bisa menghindari margin call. Saat dia menutup posisi, pasar baru mulai melambung. Semuanya karena dia tidak mengerti aturan.

Ada tiga lubang paling mematikan dalam kontrak, menabrak salah satunya saja sudah cukup membuatmu susah.

**Lubang pertama: Biaya Dana**

Ini yang paling licik. Posisi kontrak tidak pernah gratis, setiap 8 jam sistem akan melakukan perhitungan biaya dana. Jika tingkat biaya positif, maka posisi long yang membayar; jika negatif, posisi short yang membayar. Banyak orang memegang posisi penuh dan bertahan, secara kasat mata tampaknya tidak mendekati garis margin call, tetapi saldo akun perlahan-lahan terkuras oleh biaya dana. Bagaimana menghadapinya? Sangat sederhana—jika tingkat biaya sangat tinggi, jangan terlalu bertahan, jangan sampai posisi melewati beberapa periode perhitungan; jika sudah yakin arah, usahakan berada di pihak yang bisa mendapatkan keuntungan dari biaya dana.

**Lubang kedua: Garis Margin Call**

Kamu menghitung titik margin call secara teori, tetapi garis margin call yang dihitung bursa ditambah biaya transaksi, keduanya tidak berada dalam satu skala. Seringkali terlihat hanya sedikit penurunan, tiba-tiba posisi hilang begitu saja. Dua hal penting untuk mencegah tragedi ini: jangan pernah trading dengan posisi penuh, utamakan mode margin terpisah; kendalikan leverage antara 3 sampai 5 kali, sisihkan cukup margin sebagai buffer.

**Lubang ketiga: Leverage tinggi**

Leverage tinggi terlihat seperti kue, padahal sebenarnya adalah mesin pemotong daging. Semakin tinggi leverage, semakin besar pula kerugian dari biaya transaksi dan biaya dana secara eksponensial. Banyak orang akhirnya menyadari bahwa arah mereka benar, tetapi karena biaya tinggi, mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan.

Singkatnya, trading kontrak bukan sekadar bertaruh naik atau turun secara sederhana, melainkan benar-benar menguji pemahaman dan penguasaan aturan. Menguasai aturan, menghindari lubang-lubang ini, adalah satu-satunya cara untuk bertahan di pasar. Hanya dengan bertahan, kamu punya peluang untuk meraih keuntungan dan bahkan menggandakan modal.