NZD (Dolar Selandia Baru, kode: NZD) adalah salah satu mata uang dengan volume perdagangan terbesar di dunia, pasangan mata uang NZD/USD menempati peringkat kesembilan dalam volume perdagangan di pasar valuta asing global. Sejak tahun 1985, Selandia Baru mengadopsi sistem nilai tukar mengambang, di mana Reserve Bank of New Zealand berhenti mengumumkan harga beli dan jual resmi, dan nilai NZD sepenuhnya ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar.
Sebagai instrumen keuangan yang unik, NZD merupakan contoh khas dari mata uang komoditas. Mata uang komoditas adalah mata uang yang selain didukung oleh kepercayaan pemerintah, juga memiliki nilai intrinsik lainnya. Seperti halnya CAD dan AUD, NZD menunjukkan korelasi yang erat dan searah dengan harga komoditas utama.
Tinjauan Pergerakan NZD
Berdasarkan data pasar, nilai tukar NZD terhadap USD dari puncaknya di tahun 2014 sebesar 0.88 dolar turun ke level saat ini sedikit di atas 0.5 dolar, dengan depresiasi sekitar 32%. Ini berarti biaya untuk membeli NZD dengan dolar secara signifikan menurun, mencerminkan tren depresiasi relatif NZD di pasar internasional.
Mengapa NZD Terus Menurun?
Penurunan nilai NZD secara berkelanjutan disebabkan oleh beberapa faktor mendalam:
Fluktuasi Harga Komoditas Ekspor
Ekonomi Selandia Baru sangat bergantung pada ekspor, dengan lebih dari dua pertiga struktur ekspornya berupa produk pertanian, produk susu, dan wol. Penurunan harga produk primer ini di pasar internasional langsung melemahkan pendapatan perdagangan Selandia Baru, yang kemudian memberi tekanan turun pada nilai tukar NZD. Ketika harga komoditas naik, NZD biasanya menguat karena mencerminkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi; sebaliknya, saat harga turun, NZD cenderung melemah.
Dampak Penurunan Industri Pariwisata
Industri pariwisata adalah salah satu pilar utama ekonomi Selandia Baru. Pandemi COVID-19 secara besar-besaran merusak sektor ini, dengan penurunan drastis wisatawan internasional dan pendapatan devisa terkait, yang semakin memperburuk tekanan depresiasi NZD.
Penguatan Dolar AS dan Kondisi Suku Bunga
Kebijakan kenaikan suku bunga Federal Reserve mendorong dolar AS menguat terus-menerus. Selandia Baru Reserve Bank dan Federal Reserve semakin memperlebar selisih suku bunga, yang menyebabkan investor lebih cenderung memegang aset dolar daripada aset NZD. Ketika dolar menguat relatif, pasangan mata uang NZD/USD mengalami tekanan turun.
Reaksi Berantai dari Peristiwa Global Mendadak
Sebagai ekonomi yang sangat bergantung pada ekspor, Selandia Baru sangat sensitif terhadap peristiwa mendadak global. Perubahan situasi internasional atau gangguan perdagangan langsung mempengaruhi ekspor komoditasnya, yang selanjutnya mempengaruhi nilai tukar NZD. Contohnya adalah gangguan rantai pasok selama pandemi.
Hubungan Korelasi NZD dan AUD
AUD dan NZD sering dianggap sebagai indikator kondisi ekonomi global. Kedua negara adalah ekonomi berbasis ekspor, utama mengekspor batu bara, bijih besi, tembaga, aluminium, dan wol. Karena karakteristik ini, harga AUD dan NZD sangat berkorelasi dengan harga komoditas, biasanya bergerak seiring naik dan turun. Setelah pandemi, kedua mata uang ini terhadap dolar AS telah turun lebih dari 10%, membuktikan dampak negatif perlambatan ekonomi global terhadap mata uang komoditas.
Prediksi Pergerakan Masa Depan NZD
Proyeksi Jangka Menengah dan Panjang
Karena risiko resesi global, NZD berpotensi memasuki fase pasar bearish dalam jangka panjang. Berdasarkan prediksi dari bank-bank investasi utama:
Target 6 bulan: 0.594
Target 1 tahun: 0.5934
Target 2 tahun: 0.5885
Target 3 tahun: 0.5834
Prediksi ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap tren penurunan NZD yang berkelanjutan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergerakan NZD selanjutnya akan sangat bergantung pada berbagai variabel: pertumbuhan ekonomi Selandia Baru, permintaan ekspor komoditas, kebijakan Federal Reserve dan Reserve Bank of New Zealand, serta kondisi risiko global. Ketika permintaan aset risiko tinggi, harga komoditas biasanya naik, dan investor cenderung membeli aset berimbal tinggi (seperti emas dan komoditas lain), sekaligus menjual dolar AS yang berimbal rendah, yang akan menguatkan NZD. Saat ini, dolar AS tetap menunjukkan ketahanan di tengah volatilitas pasar, sehingga trader harus memperhatikan keputusan kebijakan penting dari kedua bank sentral tersebut.
Pasangan Mata Uang Utama NZD
NZD/USD: pasangan mata uang paling aktif
GBP/NZD: Pound Inggris terhadap Dolar Selandia Baru
EUR/NZD: Euro terhadap Dolar Selandia Baru
AUD/NZD: Dolar Australia terhadap Dolar Selandia Baru
NZD/JPY
NZD/CHF
Cara Investasi di NZD
1. Tabungan Deposito NZD di Bank
Melalui bank di Taiwan atau lembaga keuangan lain, tukar TWD ke NZD berdasarkan kurs hari itu dan simpan dalam deposito berjangka. Saat jatuh tempo, terima bunga dalam NZD, lalu tukar kembali ke TWD sesuai kurs. Metode ini risiko relatif rendah, namun hasilnya terbatas, cocok untuk investor konservatif.
2. Dana Investasi Berbasis NZD
Investasi langsung dalam dana valas yang dikelola oleh manajer profesional. Fluktuasi kurs cukup tajam, nilai bersih dana sangat dipengaruhi oleh kurs, sehingga risiko dan potensi keuntungannya cukup besar.
3. Kontrak Berjangka NZD
Kontrak berjangka NZD diperdagangkan di Chicago Mercantile Exchange (CME), kode produk NE, tick size minimum 0.0001, nilai tick minimum 10 USD, menggunakan penyerahan fisik. Merupakan instrumen margin yang dapat digunakan untuk posisi long maupun short, tetapi memiliki risiko margin call dan likuidasi paksa. Trader harus melakukan penyerahan sesuai jadwal saat settlement.
4. Contract for Difference (CFD)
CFD adalah perjanjian antara pembeli dan penjual mengenai selisih harga kontrak suatu komoditas dan harga settlement, tanpa melibatkan pengiriman fisik. Dibandingkan kontrak berjangka, CFD membutuhkan margin lebih kecil dan efisiensi modal lebih tinggi, memungkinkan leverage besar. Secara teori, CFD tidak memiliki batas waktu penyerahan, dapat dipertahankan tanpa batas waktu, dan mendukung posisi dua arah (long dan short), sangat cocok untuk trader yang memiliki prediksi jelas terhadap pergerakan NZD untuk trading jangka pendek.
Ringkasan
Mengapa NZD terus menurun, pada dasarnya berasal dari karakter ekonomi negara penghasil mata uang komoditas. Penurunan harga ekspor, penurunan industri pariwisata, penguatan dolar AS, dan ketidakpastian ekonomi global saling berinteraksi, mendorong depresiasi jangka panjang NZD. Pergerakan masa depan akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global, performa harga komoditas, dan kebijakan bank sentral berbagai negara. Investor harus mempertimbangkan faktor makro ini secara komprehensif dan memilih metode investasi yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa NZD terus turun? Analisis tren dan panduan investasi dolar Selandia Baru
Ciri Dasar NZD
NZD (Dolar Selandia Baru, kode: NZD) adalah salah satu mata uang dengan volume perdagangan terbesar di dunia, pasangan mata uang NZD/USD menempati peringkat kesembilan dalam volume perdagangan di pasar valuta asing global. Sejak tahun 1985, Selandia Baru mengadopsi sistem nilai tukar mengambang, di mana Reserve Bank of New Zealand berhenti mengumumkan harga beli dan jual resmi, dan nilai NZD sepenuhnya ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar.
Sebagai instrumen keuangan yang unik, NZD merupakan contoh khas dari mata uang komoditas. Mata uang komoditas adalah mata uang yang selain didukung oleh kepercayaan pemerintah, juga memiliki nilai intrinsik lainnya. Seperti halnya CAD dan AUD, NZD menunjukkan korelasi yang erat dan searah dengan harga komoditas utama.
Tinjauan Pergerakan NZD
Berdasarkan data pasar, nilai tukar NZD terhadap USD dari puncaknya di tahun 2014 sebesar 0.88 dolar turun ke level saat ini sedikit di atas 0.5 dolar, dengan depresiasi sekitar 32%. Ini berarti biaya untuk membeli NZD dengan dolar secara signifikan menurun, mencerminkan tren depresiasi relatif NZD di pasar internasional.
Mengapa NZD Terus Menurun?
Penurunan nilai NZD secara berkelanjutan disebabkan oleh beberapa faktor mendalam:
Fluktuasi Harga Komoditas Ekspor
Ekonomi Selandia Baru sangat bergantung pada ekspor, dengan lebih dari dua pertiga struktur ekspornya berupa produk pertanian, produk susu, dan wol. Penurunan harga produk primer ini di pasar internasional langsung melemahkan pendapatan perdagangan Selandia Baru, yang kemudian memberi tekanan turun pada nilai tukar NZD. Ketika harga komoditas naik, NZD biasanya menguat karena mencerminkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi; sebaliknya, saat harga turun, NZD cenderung melemah.
Dampak Penurunan Industri Pariwisata
Industri pariwisata adalah salah satu pilar utama ekonomi Selandia Baru. Pandemi COVID-19 secara besar-besaran merusak sektor ini, dengan penurunan drastis wisatawan internasional dan pendapatan devisa terkait, yang semakin memperburuk tekanan depresiasi NZD.
Penguatan Dolar AS dan Kondisi Suku Bunga
Kebijakan kenaikan suku bunga Federal Reserve mendorong dolar AS menguat terus-menerus. Selandia Baru Reserve Bank dan Federal Reserve semakin memperlebar selisih suku bunga, yang menyebabkan investor lebih cenderung memegang aset dolar daripada aset NZD. Ketika dolar menguat relatif, pasangan mata uang NZD/USD mengalami tekanan turun.
Reaksi Berantai dari Peristiwa Global Mendadak
Sebagai ekonomi yang sangat bergantung pada ekspor, Selandia Baru sangat sensitif terhadap peristiwa mendadak global. Perubahan situasi internasional atau gangguan perdagangan langsung mempengaruhi ekspor komoditasnya, yang selanjutnya mempengaruhi nilai tukar NZD. Contohnya adalah gangguan rantai pasok selama pandemi.
Hubungan Korelasi NZD dan AUD
AUD dan NZD sering dianggap sebagai indikator kondisi ekonomi global. Kedua negara adalah ekonomi berbasis ekspor, utama mengekspor batu bara, bijih besi, tembaga, aluminium, dan wol. Karena karakteristik ini, harga AUD dan NZD sangat berkorelasi dengan harga komoditas, biasanya bergerak seiring naik dan turun. Setelah pandemi, kedua mata uang ini terhadap dolar AS telah turun lebih dari 10%, membuktikan dampak negatif perlambatan ekonomi global terhadap mata uang komoditas.
Prediksi Pergerakan Masa Depan NZD
Proyeksi Jangka Menengah dan Panjang
Karena risiko resesi global, NZD berpotensi memasuki fase pasar bearish dalam jangka panjang. Berdasarkan prediksi dari bank-bank investasi utama:
Prediksi ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap tren penurunan NZD yang berkelanjutan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergerakan NZD selanjutnya akan sangat bergantung pada berbagai variabel: pertumbuhan ekonomi Selandia Baru, permintaan ekspor komoditas, kebijakan Federal Reserve dan Reserve Bank of New Zealand, serta kondisi risiko global. Ketika permintaan aset risiko tinggi, harga komoditas biasanya naik, dan investor cenderung membeli aset berimbal tinggi (seperti emas dan komoditas lain), sekaligus menjual dolar AS yang berimbal rendah, yang akan menguatkan NZD. Saat ini, dolar AS tetap menunjukkan ketahanan di tengah volatilitas pasar, sehingga trader harus memperhatikan keputusan kebijakan penting dari kedua bank sentral tersebut.
Pasangan Mata Uang Utama NZD
Cara Investasi di NZD
1. Tabungan Deposito NZD di Bank
Melalui bank di Taiwan atau lembaga keuangan lain, tukar TWD ke NZD berdasarkan kurs hari itu dan simpan dalam deposito berjangka. Saat jatuh tempo, terima bunga dalam NZD, lalu tukar kembali ke TWD sesuai kurs. Metode ini risiko relatif rendah, namun hasilnya terbatas, cocok untuk investor konservatif.
2. Dana Investasi Berbasis NZD
Investasi langsung dalam dana valas yang dikelola oleh manajer profesional. Fluktuasi kurs cukup tajam, nilai bersih dana sangat dipengaruhi oleh kurs, sehingga risiko dan potensi keuntungannya cukup besar.
3. Kontrak Berjangka NZD
Kontrak berjangka NZD diperdagangkan di Chicago Mercantile Exchange (CME), kode produk NE, tick size minimum 0.0001, nilai tick minimum 10 USD, menggunakan penyerahan fisik. Merupakan instrumen margin yang dapat digunakan untuk posisi long maupun short, tetapi memiliki risiko margin call dan likuidasi paksa. Trader harus melakukan penyerahan sesuai jadwal saat settlement.
4. Contract for Difference (CFD)
CFD adalah perjanjian antara pembeli dan penjual mengenai selisih harga kontrak suatu komoditas dan harga settlement, tanpa melibatkan pengiriman fisik. Dibandingkan kontrak berjangka, CFD membutuhkan margin lebih kecil dan efisiensi modal lebih tinggi, memungkinkan leverage besar. Secara teori, CFD tidak memiliki batas waktu penyerahan, dapat dipertahankan tanpa batas waktu, dan mendukung posisi dua arah (long dan short), sangat cocok untuk trader yang memiliki prediksi jelas terhadap pergerakan NZD untuk trading jangka pendek.
Ringkasan
Mengapa NZD terus menurun, pada dasarnya berasal dari karakter ekonomi negara penghasil mata uang komoditas. Penurunan harga ekspor, penurunan industri pariwisata, penguatan dolar AS, dan ketidakpastian ekonomi global saling berinteraksi, mendorong depresiasi jangka panjang NZD. Pergerakan masa depan akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global, performa harga komoditas, dan kebijakan bank sentral berbagai negara. Investor harus mempertimbangkan faktor makro ini secara komprehensif dan memilih metode investasi yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing.