Menyebut Fibonacci, tidak sedikit trader yang mengetahui konsep rasio emas, tetapi tidak banyak yang benar-benar dapat mengaplikasikannya dalam trading. Hari ini kita akan bahas tentang alat yang tampak misterius ini, padahal sebenarnya salah satu alat paling praktis dalam trading.
Fibonacci sebenarnya apa? Mengapa begitu banyak orang menggunakannya
Fibonacci adalah deret angka ajaib, 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233… setiap angka adalah jumlah dari dua angka sebelumnya.
Keistimewaan deret ini terletak pada keberadaannya di alam—cangkang spiral, tekstur pinus, biji bunga matahari, bahkan dalam lukisan Mona Lisa pun bisa ditemukan. Kemudian, trader menyadari bahwa fluktuasi harga pasar juga mengikuti pola ini.
Yang lebih penting, rasio angka Fibonacci memiliki karakteristik:
Membagi satu angka dengan angka berikutnya, misalnya 34÷55 ≈ 0.618
Membagi satu angka dengan angka sebelumnya, misalnya 377÷233 ≈ 1.618
Rasio ini menjadi dasar pengaturan Fibonacci—23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 100% dan posisi penting lainnya
Mengapa begitu banyak trader menggunakan Fibonacci? Karena sederhana dan langsung, tidak memerlukan perhitungan rumit, dan digunakan oleh trader di seluruh dunia, sehingga secara psikologis menjadi support level bersama.
5 alat Fibonacci yang umum digunakan, pilih yang tepat hasilnya akan berlipat ganda
1. Fibonacci Retracement: Cari titik masuk saat koreksi turun
Ketika harga naik lalu mulai koreksi, Fibonacci Retracement membantu menemukan titik masuk terbaik.
Cara pakai: Tarik dari titik terendah ke tertinggi, alat akan otomatis menampilkan garis level 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan seterusnya. Saat harga menyentuh level ini, biasanya akan rebound.
Dalam tren naik, garis ini adalah support—harga yang kembali ke sini kemungkinan besar akan naik lagi, ini peluang masukmu.
2. Fibonacci Extension: Target saat memanfaatkan bottom
Ketika harga menembus area koreksi naik dan mulai tren baru, Fibonacci Extension memberi tahu ke mana harga bisa naik.
Cara pakai: Hubungkan dari titik tertinggi ke titik koreksi rendah, alat akan menampilkan level ekstensi 113.6%, 127.2%, 141.4%, 161.8%, dan seterusnya. Ini adalah acuan untuk take profit.
3. Fibonacci Projection: Melihat koreksi dan ekstensi sekaligus
Alat ini menggabungkan Retracement dan Extension, memberi tahu secara sekaligus ke mana harga akan koreksi dan ke mana akan rebound.
4. Fibonacci Timezone: Perhatikan titik waktu
Selain melihat harga, Fibonacci juga membantu melihat waktu. Pada titik waktu tertentu (13, 21, 34, 55, 89… sesuai deret Fibonacci), pasar sering mengalami titik balik penting.
5. Fibonacci Fans: Melihat tren dengan garis miring
Fans menggunakan garis miring bukan garis horizontal untuk menandai support dan resistance, memberi sudut dinamis untuk mengamati pergerakan harga.
3 situasi trading paling praktis
Situasi 1: Saat tren koreksi, bagaimana masuk posisi
Harga naik, tiba-tiba turun—banyak yang panik jual, padahal ini saat Fibonacci Retracement sangat berguna.
Langkah-langkah:
Pastikan tren naik (harga di atas moving average)
Tarik Fibonacci Retracement dari titik terendah ke tertinggi
Masuk secara bertahap di level 38.2% atau 50%
Pasang stop loss di bawah 61.8%
Contoh: AUD/USD di grafik 15 menit dari 0.6500 naik ke 0.6600, lalu koreksi ke 0.6550, tepat di level Fibonacci 38.2%. Harga rebound tiga kali di sini, jadi ini titik masuk yang bagus.
Situasi 2: Setelah tembus, bagaimana memanfaatkan bottom
Ketika harga menembus resistance dan mulai tren naik kuat, gunakan Fibonacci Extension untuk menetapkan target.
Langkah-langkah:
Pastikan harga sudah menembus level penting
Gunakan Fibonacci Extension dari titik koreksi rendah ke atas
Ambil profit secara bertahap di level 127.2% atau 161.8%
Jika indikator lain (misalnya RSI) menunjukkan overbought, saatnya jual
Situasi 3: Saat sideways, bagaimana beraksi
Harga bergerak dalam range tertentu—gunakan Fibonacci Retracement dari high ke low, lalu di level 50% lakukan switching posisi long/short.
Fibonacci + alat lain, hasilnya ganda
Menggunakan Fibonacci sendiri kadang kurang akurat, kombinasi dengan indikator lain sangat dianjurkan:
Fibonacci + EMA: Gunakan EMA(50) untuk menilai tren utama, lalu cari titik masuk di Fibonacci Retracement. Saat harga di atas EMA dan koreksi ke Fibo 38.2%, masuk posisi.
Fibonacci + RSI: Saat harga mendekati level Fibonacci, lihat RSI apakah menunjukkan divergence (harga baru tinggi tapi RSI tidak). Jika ada divergence, kemungkinan pembalikan besar.
Fibonacci + pola candlestick: Saat harga menyentuh level Fibonacci, jika muncul pola reversal seperti Doji, Engulfing, sinyalnya makin kuat.
5 jebakan umum saat praktek
Percaya buta pada satu level saja—Fibonacci hanyalah probabilitas, bukan jaminan. Kadang harga tembus 30-40%.
Lupa pasang stop loss—meskipun sudah pakai Fibonacci, tetap pasang stop di bawah 61.8% atau 78.6%.
Campur aduk timeframe—menggambar Fibonacci di timeframe 5 menit tapi pakai EMA di 1 jam bisa menimbulkan sinyal bertentangan.
Overtrading—tidak semua koreksi harus diambil posisi. Tunggu sinyal konfirmasi agar peluang sukses lebih tinggi.
ตั้งค่า fibonacci tidak disesuaikan—setiap pasangan dan timeframe berbeda, kadang perlu sesuaikan level penting, misalnya di beberapa koin rebound di 30% bukan 38.2%.
Cepat belajar: 3 menit gambar Fibonacci
Sebagian besar platform trading (termasuk Gate.io chart canggih) sudah dilengkapi alat Fibonacci:
Cari toolbar, pilih Fib Retracement
Tarik dari titik terendah ke tertinggi, atau sebaliknya
Klik kanan di alat, atur levelnya
Sesuaikan sesuai gaya trading, bisa tambahkan level custom (misalnya 25%, 75%)
Penutup
Fibonacci bukanlah jaminan pasti, tapi alat yang paling mendekati “kesepakatan pasar”. Trader di seluruh dunia menggunakannya, dan pasar secara alami bertransaksi di level-level ini, membentuk ramalan self-fulfilling.
Intinya, gunakan sebagai probabilitas, bukan prediksi mutlak. Gabungkan indikator lain, konfirmasi sinyal, dan atur manajemen risiko yang baik, itulah kunci utama memanfaatkan Fibonacci dengan optimal.
Lain kali saat harga koreksi dari high, coba buka ตั้งค่า fibonacci, lihat apakah harga rebound di level yang kamu prediksi. Trading itu kombinasi teori + praktik + disiplin = profit.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Fibonacci:Dari Pemula Hingga Mahir, 5 Teknik Praktis Membuat Perdagangan Anda Lebih Teratur
Menyebut Fibonacci, tidak sedikit trader yang mengetahui konsep rasio emas, tetapi tidak banyak yang benar-benar dapat mengaplikasikannya dalam trading. Hari ini kita akan bahas tentang alat yang tampak misterius ini, padahal sebenarnya salah satu alat paling praktis dalam trading.
Fibonacci sebenarnya apa? Mengapa begitu banyak orang menggunakannya
Fibonacci adalah deret angka ajaib, 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233… setiap angka adalah jumlah dari dua angka sebelumnya.
Keistimewaan deret ini terletak pada keberadaannya di alam—cangkang spiral, tekstur pinus, biji bunga matahari, bahkan dalam lukisan Mona Lisa pun bisa ditemukan. Kemudian, trader menyadari bahwa fluktuasi harga pasar juga mengikuti pola ini.
Yang lebih penting, rasio angka Fibonacci memiliki karakteristik:
Mengapa begitu banyak trader menggunakan Fibonacci? Karena sederhana dan langsung, tidak memerlukan perhitungan rumit, dan digunakan oleh trader di seluruh dunia, sehingga secara psikologis menjadi support level bersama.
5 alat Fibonacci yang umum digunakan, pilih yang tepat hasilnya akan berlipat ganda
1. Fibonacci Retracement: Cari titik masuk saat koreksi turun
Ketika harga naik lalu mulai koreksi, Fibonacci Retracement membantu menemukan titik masuk terbaik.
Cara pakai: Tarik dari titik terendah ke tertinggi, alat akan otomatis menampilkan garis level 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan seterusnya. Saat harga menyentuh level ini, biasanya akan rebound.
Dalam tren naik, garis ini adalah support—harga yang kembali ke sini kemungkinan besar akan naik lagi, ini peluang masukmu.
2. Fibonacci Extension: Target saat memanfaatkan bottom
Ketika harga menembus area koreksi naik dan mulai tren baru, Fibonacci Extension memberi tahu ke mana harga bisa naik.
Cara pakai: Hubungkan dari titik tertinggi ke titik koreksi rendah, alat akan menampilkan level ekstensi 113.6%, 127.2%, 141.4%, 161.8%, dan seterusnya. Ini adalah acuan untuk take profit.
3. Fibonacci Projection: Melihat koreksi dan ekstensi sekaligus
Alat ini menggabungkan Retracement dan Extension, memberi tahu secara sekaligus ke mana harga akan koreksi dan ke mana akan rebound.
4. Fibonacci Timezone: Perhatikan titik waktu
Selain melihat harga, Fibonacci juga membantu melihat waktu. Pada titik waktu tertentu (13, 21, 34, 55, 89… sesuai deret Fibonacci), pasar sering mengalami titik balik penting.
5. Fibonacci Fans: Melihat tren dengan garis miring
Fans menggunakan garis miring bukan garis horizontal untuk menandai support dan resistance, memberi sudut dinamis untuk mengamati pergerakan harga.
3 situasi trading paling praktis
Situasi 1: Saat tren koreksi, bagaimana masuk posisi
Harga naik, tiba-tiba turun—banyak yang panik jual, padahal ini saat Fibonacci Retracement sangat berguna.
Langkah-langkah:
Contoh: AUD/USD di grafik 15 menit dari 0.6500 naik ke 0.6600, lalu koreksi ke 0.6550, tepat di level Fibonacci 38.2%. Harga rebound tiga kali di sini, jadi ini titik masuk yang bagus.
Situasi 2: Setelah tembus, bagaimana memanfaatkan bottom
Ketika harga menembus resistance dan mulai tren naik kuat, gunakan Fibonacci Extension untuk menetapkan target.
Langkah-langkah:
Situasi 3: Saat sideways, bagaimana beraksi
Harga bergerak dalam range tertentu—gunakan Fibonacci Retracement dari high ke low, lalu di level 50% lakukan switching posisi long/short.
Fibonacci + alat lain, hasilnya ganda
Menggunakan Fibonacci sendiri kadang kurang akurat, kombinasi dengan indikator lain sangat dianjurkan:
Fibonacci + EMA: Gunakan EMA(50) untuk menilai tren utama, lalu cari titik masuk di Fibonacci Retracement. Saat harga di atas EMA dan koreksi ke Fibo 38.2%, masuk posisi.
Fibonacci + RSI: Saat harga mendekati level Fibonacci, lihat RSI apakah menunjukkan divergence (harga baru tinggi tapi RSI tidak). Jika ada divergence, kemungkinan pembalikan besar.
Fibonacci + pola candlestick: Saat harga menyentuh level Fibonacci, jika muncul pola reversal seperti Doji, Engulfing, sinyalnya makin kuat.
5 jebakan umum saat praktek
Percaya buta pada satu level saja—Fibonacci hanyalah probabilitas, bukan jaminan. Kadang harga tembus 30-40%.
Lupa pasang stop loss—meskipun sudah pakai Fibonacci, tetap pasang stop di bawah 61.8% atau 78.6%.
Campur aduk timeframe—menggambar Fibonacci di timeframe 5 menit tapi pakai EMA di 1 jam bisa menimbulkan sinyal bertentangan.
Overtrading—tidak semua koreksi harus diambil posisi. Tunggu sinyal konfirmasi agar peluang sukses lebih tinggi.
ตั้งค่า fibonacci tidak disesuaikan—setiap pasangan dan timeframe berbeda, kadang perlu sesuaikan level penting, misalnya di beberapa koin rebound di 30% bukan 38.2%.
Cepat belajar: 3 menit gambar Fibonacci
Sebagian besar platform trading (termasuk Gate.io chart canggih) sudah dilengkapi alat Fibonacci:
Penutup
Fibonacci bukanlah jaminan pasti, tapi alat yang paling mendekati “kesepakatan pasar”. Trader di seluruh dunia menggunakannya, dan pasar secara alami bertransaksi di level-level ini, membentuk ramalan self-fulfilling.
Intinya, gunakan sebagai probabilitas, bukan prediksi mutlak. Gabungkan indikator lain, konfirmasi sinyal, dan atur manajemen risiko yang baik, itulah kunci utama memanfaatkan Fibonacci dengan optimal.
Lain kali saat harga koreksi dari high, coba buka ตั้งค่า fibonacci, lihat apakah harga rebound di level yang kamu prediksi. Trading itu kombinasi teori + praktik + disiplin = profit.