Bagaimana cara menggunakan Divergence untuk mengidentifikasi titik pembalikan? Teknik yang digunakan oleh profesional

Berpikir untuk trading forex, menemukan titik balik tren harga adalah hal yang sangat diharapkan oleh para trader. Karena setelah berhasil mengidentifikasi titik balik tersebut, akan muncul kondisi yang sangat mendukung untuk melakukan trading, seperti menjual pada harga tertinggi dalam periode tertentu atau membeli pada harga terendah. Namun, mencoba memperkirakan titik balik dari berita atau tebakan secara visual penuh risiko. Oleh karena itu, banyak trader profesional beralih menggunakan alat analisis teknikal untuk membantu mengonfirmasi titik balik harga, terutama dengan mengamati sinyal konflik dari indikator (Divergence), yang dapat meningkatkan akurasi trading forex.

Mengapa perlu menggunakan Divergence dalam mencari titik balik

Ketika membahas penggunaan indikator untuk menemukan titik balik, hanya mengandalkan nilai Overbought atau Oversold saja dapat menimbulkan kesalahan. Karena saat pasar sedang tren sangat kuat, indikator bisa menunjukkan kondisi Overbought atau Oversold dalam waktu yang lama, yang menyebabkan sinyal trading muncul berkali-kali dan hasilnya tidak memuaskan. Trader kemudian mengembangkan metode baru dengan mengamati Divergence, yaitu kondisi di mana harga bergerak ke satu arah, tetapi momentum indikator bergerak ke arah yang berlawanan. Deteksi sinyal ini membantu trader menemukan titik balik dengan lebih efektif.

Indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi titik balik dalam trading forex

Volume Perdagangan melalui OBV Divergence

OBV (On Balance Volume) adalah indikator yang mengukur volume perdagangan dibandingkan dengan perubahan harga. Ketika OBV naik, tren akan meningkat tajam, menunjukkan akumulasi pembelian yang kuat. Sebaliknya, jika OBV menurun, menunjukkan adanya pelepasan saham secara bertahap.

Dalam titik balik Bearish Divergence adalah saat harga forex mencapai level tertinggi baru secara berkelanjutan, tetapi OBV memberi sinyal yang berlawanan dengan tren menurun. Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun harga naik, volume pembelian menurun dan ada pelepasan secara bertahap, yang merupakan sinyal bahaya bahwa kenaikan ini tidak didukung fondasi yang kuat dan berpotensi berbalik turun.

Dalam titik balik Bullish Divergence ketika harga forex terus membuat level terendah baru, tetapi OBV memberi sinyal berlawanan dengan tren menurun. Ini menunjukkan bahwa saat harga turun, volume pembelian justru semakin kuat, menandakan bahwa investor besar sedang bersiap untuk kenaikan harga.

Mengukur kekuatan indikator melalui MACD Divergence

MACD adalah indikator yang sangat fleksibel karena dapat menunjukkan baik momentum maupun tren. Untuk mencari MACD Divergence, kita perlu memperhatikan Histogram, yaitu selisih antara MACD Line dan Signal Line.

Sinyal Bearish Divergence terjadi saat harga forex mencapai level tertinggi baru dan meningkat secara berkelanjutan. Ketika harga naik melewati level tertinggi sebelumnya, Histogram juga naik, tetapi nilainya menurun (Histogram pada titik tertinggi ini lebih kecil dari Histogram pada titik tertinggi sebelumnya), yang menunjukkan bahwa meskipun harga naik, kekuatan kenaikan mulai melemah. Ini adalah peringatan bahwa tren kenaikan akan berakhir.

Sinyal Bullish Divergence muncul saat harga forex terus membuat level terendah baru dan harga turun di bawah level terendah sebelumnya. Histogram pun menurun (Nilai Histogram semakin negatif), tetapi jika dibandingkan dengan titik terendah sebelumnya, Histogram pada titik terendah baru tidak menurun sebanyak itu. Ini menunjukkan bahwa tekanan penurunan mulai berkurang, dan potensi rebound harga semakin dekat.

Mengukur kekuatan indikator melalui RSI Divergence

RSI adalah indikator yang banyak digunakan dalam dunia trading forex karena penggunaannya yang sederhana dan jelas. Nilai RSI berkisar antara 0 sampai 100, dan trader sering memperhatikan level 70 dan 30.

Titik balik Bearish Divergence RSI terjadi saat harga forex membentuk level tertinggi baru, seringkali semakin tinggi, sementara RSI masuk ke zona Overbought di atas 70. Ketika harga mencapai level tertinggi lagi, RSI juga berada di zona Overbought, tetapi nilainya tidak setinggi puncak sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kenaikan harga tidak didukung kekuatan penuh, dan penurunan harga akan segera terjadi.

Titik balik Bullish Divergence RSI terjadi saat harga forex terus membuat level terendah baru, dan RSI masuk ke zona Oversold di bawah 30. Saat harga turun ke level terendah baru, RSI juga menurun, tetapi tidak sebanyak level terendah sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa tekanan penurunan mulai berkurang secara alami, dan kenaikan harga bisa terjadi dalam waktu dekat.

Poin penting dalam menggunakan Divergence untuk trading forex

Dalam menggunakan Divergence untuk menemukan titik balik, langkah selanjutnya adalah tidak hanya melihat indikator saja, tetapi juga memperhatikan struktur harga secara lengkap. Misalnya, Bearish Divergence biasanya muncul saat harga sedang melonjak tinggi di pasar, dan terlihat dari bentuk harga yang memuncak dari atas. Sebaliknya, Bullish Divergence akan lebih kuat jika terjadi di area support yang kuat.

Selain itu, trader berpengalaman tidak langsung masuk posisi berdasarkan Divergence saja. Mereka akan mencari konfirmasi tambahan, seperti pola pembalikan harga (reversal) atau garis tren yang sedang disentuh, sehingga kombinasi sinyal ini meningkatkan kepercayaan dalam pengambilan keputusan trading. Dengan demikian, penggunaan Divergence dapat membantu meningkatkan keberhasilan trading forex kita.