Dalam pasar keuangan yang berubah dengan cepat, harga barang dapat bergerak melalui banyak langkah setiap detik. Meskipun sebagian besar trader sudah menerima volatilitas pasar dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan tersebut, yang benar-benar membuat mereka khawatir adalah fenomena Slippage yang sering terjadi bersamaan dengan pergerakan harga yang cepat
Apa itu Slippage?
Slippage (Slippage) berarti deviasi antara harga yang diperkirakan dan harga aktual saat order dieksekusi di pasar, baik itu pembelian maupun penjualan mata uang, komoditas, atau sekuritas lainnya.
Contohnya, di pasar Forex:
Tanpa Slippage: Anda meminta beli di 1.3650 dan akun Anda terisi tepat di 1.3650
Slippage Positif: Anda meminta beli tetapi harga tiba-tiba turun menjadi 1.3640 (kurang dari 10 pips) dan order Anda dieksekusi pada harga yang lebih baik ini
Slippage Negatif: Harga melonjak ke 1.3660 (lebih dari 10 pips) sehingga Anda harus menutup posisi dengan harga yang lebih mahal dari yang diharapkan
Ada konsep terkait Slippage yaitu Requot yang sedikit berbeda. Requot terjadi ketika harga asli tidak tersedia dan sistem meminta Anda memilih harga baru. Mengatur parameter Slippage secara tepat dapat membantu mengurangi terjadinya Requot
Slippage dalam Trading Forex: Masalah atau Hal yang Harus Diterima
Kadang-kadang trader menganggap bahwa Slippage adalah tindakan tidak adil dari broker, tetapi kenyataannya Slippage adalah fenomena alami yang terjadi, terutama di akun ECN yang mengakses tingkat interbank dari transaksi antar bank.
Penting untuk diketahui: Jika Slippage terjadi terlalu sering (lebih dari 10% dari total trading) atau lebih besar dari broker lain, itu menunjukkan bahwa Anda mungkin berhadapan dengan broker yang tidak terpercaya. Sementara itu, Slippage yang terjadi sesekali tidak seharusnya dianggap sebagai masalah, melainkan sebagai peluang untuk dimanfaatkan.
7 Cara Praktis Mengurangi Pergeseran Harga
Meskipun tidak dapat sepenuhnya menghindari Slippage, ada beberapa cara untuk mengurangi dampaknya:
1. Pilih broker yang diawasi secara resmi
Sebelum membuka akun, pastikan broker diawasi oleh badan regulasi yang sah seperti ASIC, FCA, CIMA, atau FSC, karena ini melindungi dari praktik tidak jujur.
2. Perkuat koneksi internet
Gunakan koneksi kabel (bukan Wi-Fi) untuk meningkatkan stabilitas. Tutup program lain yang menggunakan internet seperti Skype atau messenger saat melakukan trading. Trader Scalping khususnya harus sangat berhati-hati dengan hal ini.
3. Atur parameter Slippage di terminal
Setiap kali membuka order baru, tentukan nilai deviasi maksimum yang dapat diterima. Jika harga melewati batas yang ditetapkan, order tidak akan dieksekusi.
4. Manfaatkan Pending Orders secara cerdas
Pending orders ada 2 jenis, yaitu Stop orders dan Limit orders. Limit orders cenderung ditutup dari harga yang diminta lebih sering daripada Stop orders. Menggunakan Limit orders adalah cadangan likuiditas, terutama jika akun Anda mengakses tingkat interbank.
5. Fokus pada kerangka waktu yang lebih besar
Slippage menjadi masalah besar bagi trader yang bekerja dengan grafik detik (Scalping). Beralih ke grafik jam atau harian akan mengurangi dampak Slippage secara signifikan.
6. Disiplin terhadap berita ekonomi
Ketika berita keuangan dan politik muncul, kemungkinan Slippage meningkat secara signifikan. Cara menghindarinya adalah dengan menghindari trading 30-40 menit sebelum pengumuman penting dan menunggu pasar tenang selama 30 menit setelahnya.
7. Analisis risiko Slippage berdasarkan berita yang sangat volatil
Misalnya, pengumuman berita yang biasanya menyebabkan Slippage sebesar 15 poin, tetapi keuntungan rata-rata Anda adalah 45 pips, artinya Slippage mengurangi keuntungan hingga 30%. Namun, jika Anda memperhatikan bahwa beberapa berita menyebabkan pergerakan harga 50 poin sementara berita lain hanya 25 poin, cobalah trading hanya pada posisi yang dipicu oleh berita 50 poin. Area kerugian akan berkurang dari 30% menjadi hanya 17%. Rumus ini membantu Anda mendapatkan keuntungan lebih besar dengan kerugian yang lebih kecil.
Pasangan mata uang mana yang paling sedikit mengalami Slippage?
Dalam kondisi pasar normal, mata uang dengan likuiditas tinggi cenderung mengalami Slippage lebih kecil, seperti EUR/USD dan USD/JPY. Namun, saat pengumuman data penting dan pasar menjadi sangat aktif, bahkan pasangan mata uang dengan likuiditas tertinggi pun dapat mengalami Slippage besar.
Kesimpulan
Slippage adalah bagian dari risiko dalam trading Forex dan merupakan fenomena alami di pasar keuangan. Tidak ada cara untuk menghindarinya sepenuhnya, tetapi Anda dapat mengurangi dampaknya melalui pemilihan broker yang terpercaya, meningkatkan koneksi internet, pengaturan parameter yang tepat, penggunaan Pending Orders secara cerdas, trading di kerangka waktu yang lebih besar, dan perencanaan saat ada berita keuangan. Dengan metode-metode ini, Anda dapat mengelola Slippage secara efektif dan meningkatkan profitabilitas trading Anda
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pergerakan harga slipage dalam trading Forex: Fenomena yang perlu dipahami dan dihadapi
Dalam pasar keuangan yang berubah dengan cepat, harga barang dapat bergerak melalui banyak langkah setiap detik. Meskipun sebagian besar trader sudah menerima volatilitas pasar dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan tersebut, yang benar-benar membuat mereka khawatir adalah fenomena Slippage yang sering terjadi bersamaan dengan pergerakan harga yang cepat
Apa itu Slippage?
Slippage (Slippage) berarti deviasi antara harga yang diperkirakan dan harga aktual saat order dieksekusi di pasar, baik itu pembelian maupun penjualan mata uang, komoditas, atau sekuritas lainnya.
Contohnya, di pasar Forex:
Ada konsep terkait Slippage yaitu Requot yang sedikit berbeda. Requot terjadi ketika harga asli tidak tersedia dan sistem meminta Anda memilih harga baru. Mengatur parameter Slippage secara tepat dapat membantu mengurangi terjadinya Requot
Slippage dalam Trading Forex: Masalah atau Hal yang Harus Diterima
Kadang-kadang trader menganggap bahwa Slippage adalah tindakan tidak adil dari broker, tetapi kenyataannya Slippage adalah fenomena alami yang terjadi, terutama di akun ECN yang mengakses tingkat interbank dari transaksi antar bank.
Penting untuk diketahui: Jika Slippage terjadi terlalu sering (lebih dari 10% dari total trading) atau lebih besar dari broker lain, itu menunjukkan bahwa Anda mungkin berhadapan dengan broker yang tidak terpercaya. Sementara itu, Slippage yang terjadi sesekali tidak seharusnya dianggap sebagai masalah, melainkan sebagai peluang untuk dimanfaatkan.
7 Cara Praktis Mengurangi Pergeseran Harga
Meskipun tidak dapat sepenuhnya menghindari Slippage, ada beberapa cara untuk mengurangi dampaknya:
1. Pilih broker yang diawasi secara resmi
Sebelum membuka akun, pastikan broker diawasi oleh badan regulasi yang sah seperti ASIC, FCA, CIMA, atau FSC, karena ini melindungi dari praktik tidak jujur.
2. Perkuat koneksi internet
Gunakan koneksi kabel (bukan Wi-Fi) untuk meningkatkan stabilitas. Tutup program lain yang menggunakan internet seperti Skype atau messenger saat melakukan trading. Trader Scalping khususnya harus sangat berhati-hati dengan hal ini.
3. Atur parameter Slippage di terminal
Setiap kali membuka order baru, tentukan nilai deviasi maksimum yang dapat diterima. Jika harga melewati batas yang ditetapkan, order tidak akan dieksekusi.
4. Manfaatkan Pending Orders secara cerdas
Pending orders ada 2 jenis, yaitu Stop orders dan Limit orders. Limit orders cenderung ditutup dari harga yang diminta lebih sering daripada Stop orders. Menggunakan Limit orders adalah cadangan likuiditas, terutama jika akun Anda mengakses tingkat interbank.
5. Fokus pada kerangka waktu yang lebih besar
Slippage menjadi masalah besar bagi trader yang bekerja dengan grafik detik (Scalping). Beralih ke grafik jam atau harian akan mengurangi dampak Slippage secara signifikan.
6. Disiplin terhadap berita ekonomi
Ketika berita keuangan dan politik muncul, kemungkinan Slippage meningkat secara signifikan. Cara menghindarinya adalah dengan menghindari trading 30-40 menit sebelum pengumuman penting dan menunggu pasar tenang selama 30 menit setelahnya.
7. Analisis risiko Slippage berdasarkan berita yang sangat volatil
Misalnya, pengumuman berita yang biasanya menyebabkan Slippage sebesar 15 poin, tetapi keuntungan rata-rata Anda adalah 45 pips, artinya Slippage mengurangi keuntungan hingga 30%. Namun, jika Anda memperhatikan bahwa beberapa berita menyebabkan pergerakan harga 50 poin sementara berita lain hanya 25 poin, cobalah trading hanya pada posisi yang dipicu oleh berita 50 poin. Area kerugian akan berkurang dari 30% menjadi hanya 17%. Rumus ini membantu Anda mendapatkan keuntungan lebih besar dengan kerugian yang lebih kecil.
Pasangan mata uang mana yang paling sedikit mengalami Slippage?
Dalam kondisi pasar normal, mata uang dengan likuiditas tinggi cenderung mengalami Slippage lebih kecil, seperti EUR/USD dan USD/JPY. Namun, saat pengumuman data penting dan pasar menjadi sangat aktif, bahkan pasangan mata uang dengan likuiditas tertinggi pun dapat mengalami Slippage besar.
Kesimpulan
Slippage adalah bagian dari risiko dalam trading Forex dan merupakan fenomena alami di pasar keuangan. Tidak ada cara untuk menghindarinya sepenuhnya, tetapi Anda dapat mengurangi dampaknya melalui pemilihan broker yang terpercaya, meningkatkan koneksi internet, pengaturan parameter yang tepat, penggunaan Pending Orders secara cerdas, trading di kerangka waktu yang lebih besar, dan perencanaan saat ada berita keuangan. Dengan metode-metode ini, Anda dapat mengelola Slippage secara efektif dan meningkatkan profitabilitas trading Anda