Sumber: Coinomedia
Judul Asli: Hong Kong Rencanakan Berbagi Informasi Pajak Kripto pada 2029
Tautan Asli: https://coinomedia.com/hong-kong-crypto-tax-plan/
Pemerintah Hong Kong telah memulai konsultasi publik untuk mengumpulkan pendapat terkait perubahan yang diusulkan pada Kerangka Pelaporan Aset Kripto (CARF) dan Standar Pelaporan Umum (CRS). Langkah ini menandakan upaya kota tersebut untuk menyesuaikan diri dengan standar global dalam menangani penghindaran pajak yang melibatkan aset kripto.
CARF dikembangkan oleh OECD untuk meningkatkan transparansi transaksi aset kripto. Dengan memperkenalkan kerangka pelaporan ini, Hong Kong bertujuan untuk menerapkan pertukaran informasi otomatis tentang aktivitas terkait kripto dengan yurisdiksi lain yang berpartisipasi mulai tahun 2029, mengikuti model timbal balik.
Menargetkan Penghindaran Pajak Lintas Negara dengan Regulasi Kripto
Salah satu tujuan utama inisiatif ini adalah memerangi penghindaran pajak lintas negara menggunakan mata uang kripto dan aset digital. Di bawah kerangka yang telah direvisi, bursa kripto dan penyedia layanan lainnya di Hong Kong akan diwajibkan untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan melaporkan informasi terkait pajak atas transaksi aset kripto pengguna mereka.
Pemerintah bermaksud untuk merampungkan perubahan undang-undang yang diperlukan pada tahun 2028, memberi waktu yang cukup bagi pelaku industri untuk menyesuaikan sistem dan prosedur mereka agar sesuai dengan persyaratan internasional.
Kerja Sama Global dan Kepatuhan
Dengan mengadopsi CARF dan memperbarui CRS, Hong Kong bergabung dengan daftar yurisdiksi yang semakin banyak bekerja sama untuk meningkatkan transparansi keuangan di ranah kripto. Reformasi ini akan memastikan bahwa kota tersebut tetap patuh terhadap standar internasional, sekaligus menjaga reputasinya sebagai pusat keuangan global terkemuka.
Pemerintah mengundang masukan dari para pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha kripto, profesional pajak, dan masyarakat umum, sebagai bagian dari proses konsultasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Hong Kong Berencana Berbagi Informasi Pajak Kripto pada 2029
Sumber: Coinomedia Judul Asli: Hong Kong Rencanakan Berbagi Informasi Pajak Kripto pada 2029 Tautan Asli: https://coinomedia.com/hong-kong-crypto-tax-plan/ Pemerintah Hong Kong telah memulai konsultasi publik untuk mengumpulkan pendapat terkait perubahan yang diusulkan pada Kerangka Pelaporan Aset Kripto (CARF) dan Standar Pelaporan Umum (CRS). Langkah ini menandakan upaya kota tersebut untuk menyesuaikan diri dengan standar global dalam menangani penghindaran pajak yang melibatkan aset kripto.
CARF dikembangkan oleh OECD untuk meningkatkan transparansi transaksi aset kripto. Dengan memperkenalkan kerangka pelaporan ini, Hong Kong bertujuan untuk menerapkan pertukaran informasi otomatis tentang aktivitas terkait kripto dengan yurisdiksi lain yang berpartisipasi mulai tahun 2029, mengikuti model timbal balik.
Menargetkan Penghindaran Pajak Lintas Negara dengan Regulasi Kripto
Salah satu tujuan utama inisiatif ini adalah memerangi penghindaran pajak lintas negara menggunakan mata uang kripto dan aset digital. Di bawah kerangka yang telah direvisi, bursa kripto dan penyedia layanan lainnya di Hong Kong akan diwajibkan untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan melaporkan informasi terkait pajak atas transaksi aset kripto pengguna mereka.
Pemerintah bermaksud untuk merampungkan perubahan undang-undang yang diperlukan pada tahun 2028, memberi waktu yang cukup bagi pelaku industri untuk menyesuaikan sistem dan prosedur mereka agar sesuai dengan persyaratan internasional.
Kerja Sama Global dan Kepatuhan
Dengan mengadopsi CARF dan memperbarui CRS, Hong Kong bergabung dengan daftar yurisdiksi yang semakin banyak bekerja sama untuk meningkatkan transparansi keuangan di ranah kripto. Reformasi ini akan memastikan bahwa kota tersebut tetap patuh terhadap standar internasional, sekaligus menjaga reputasinya sebagai pusat keuangan global terkemuka.
Pemerintah mengundang masukan dari para pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha kripto, profesional pajak, dan masyarakat umum, sebagai bagian dari proses konsultasi.