Drama regulasi terjadi: Komisi UE menjatuhkan denda €120M kepada sebuah platform sosial tertentu karena masalah transparansi, lalu tertangkap basah memanfaatkan celah sistem iklan untuk secara artifisial meningkatkan metrik video. Platform tersebut menanggapi dengan menutup akun iklan mereka dan menambal kerentanan tersebut. Ironisnya? Sebuah otoritas menghukum pihak lain karena kurang transparansi, namun mereka sendiri memanipulasi angka keterlibatan. Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang mengawasi para pengawas dalam tata kelola platform terdesentralisasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidationWatcher
· 2jam yang lalu
Ngakak, penegak hukum sendiri curang tapi malah duluan menghukum orang lain, benar-benar trik yang luar biasa.
Lihat AsliBalas0
MultiSigFailMaster
· 12-08 08:35
Ini benar-benar keterlaluan, para regulator sendiri yang duluan merusak aturan.
Lihat AsliBalas0
DuckFluff
· 12-08 00:50
Haha kena batunya sendiri, bilang orang lain nggak transparan, eh malah curang duluan. Uni Eropa juga keterlaluan banget.
Lihat AsliBalas0
ShibaSunglasses
· 12-08 00:49
Ha, ini jadi canggung... Uni Eropa malah menampar wajah sendiri? Mereka menghukum orang lain soal transparansi, tapi malah main data di luar aturan. Ngakak.
Lihat AsliBalas0
TopBuyerForever
· 12-08 00:45
Hahaha, lucu banget, departemen pengelolaannya sendiri yang main duluan, platformnya saja belum kebagian.
Lihat AsliBalas0
SandwichTrader
· 12-08 00:34
Gila, lembaga pengawasnya sendiri malah curang? Betapa ironisnya.
Lihat AsliBalas0
HappyMinerUncle
· 12-08 00:28
Lucu banget, manajernya sendiri juga main data, masih punya muka untuk menghukum orang lain.
Drama regulasi terjadi: Komisi UE menjatuhkan denda €120M kepada sebuah platform sosial tertentu karena masalah transparansi, lalu tertangkap basah memanfaatkan celah sistem iklan untuk secara artifisial meningkatkan metrik video. Platform tersebut menanggapi dengan menutup akun iklan mereka dan menambal kerentanan tersebut. Ironisnya? Sebuah otoritas menghukum pihak lain karena kurang transparansi, namun mereka sendiri memanipulasi angka keterlibatan. Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang mengawasi para pengawas dalam tata kelola platform terdesentralisasi.