Baru-baru ini saya melihat fenomena yang cukup menarik—ada pengguna yang langsung mengeluh, merasa akun Twitter resmi salah satu bursa terkemuka kini gaya komunikasinya berubah drastis, seperti sekelompok KOL yang sedang mengatur grup untuk mengajak trading.

Tudingan ini pun langsung mendapat tanggapan. Kepala layanan pelanggan pihak tersebut dengan cukup tegas menyatakan: bagaimana akun resmi membuat postingan, menggunakan nada seperti apa, itu adalah pilihan operasional sehari-hari. Tapi ada satu garis merah yang harus dijaga—karyawan platform dilarang keras terlibat dalam penerbitan dan promosi proyek token apapun. Soal komunitas yang menggunakan pernyataan resmi sebagai bahan untuk menerbitkan token? Itu murni inisiatif komunitas, sama sekali tidak ada hubungannya dengan platform. Tapi di sisi lain, masa iya karena takut dimanfaatkan orang, jadi apa-apa tidak berani diucapkan?

Respons ini memang cukup lugas. Tapi jujur saja, masalah yang terungkap di balik kejadian ini layak untuk dipikirkan.

Sekarang pasar meme coin punya fenomena yang benar-benar ajaib: selama platform terkenal atau influencer besar ngomong apa saja, langsung bisa dikemas jadi “token konsep” untuk dijadikan bahan spekulasi. Ada “token semangat xx”, “token ekosistem yy”, nama-namanya muncul sangat cepat, nilai nyata? Hampir nol. Permainan spekulasi simbolik seperti ini, sejujurnya hanyalah varian baru dari permainan “melempar tanggung jawab”.

Yang bisa dilakukan platform memang terbatas—kamu bisa membatasi perilaku karyawan, tapi tidak bisa mengendalikan bagaimana pasar menafsirkan setiap kata-katamu. Inilah benang tegang yang selalu terbentang antara platform terpusat dan komunitas terdesentralisasi. Yang benar-benar perlu dilatih oleh investor adalah tetap jernih di tengah banjir informasi: jangan terbawa emosi komunitas, apalagi menganggap ucapan siapapun sebagai sinyal investasi.

Pada akhirnya, di dunia kripto, “pernyataan yang disalahartikan” adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Perlindungan terbaik tetaplah pepatah lama—DYOR, lakukan riset sendiri.