Sebuah kisah kelam dari dunia bawah tanah kripto telah muncul ke permukaan. Sepasang penipu, dikenal sering memamerkan jet pribadi dan gaya hidup mewah di Dubai melalui media sosial, menemui akhir yang brutal di padang pasir. Jaringan kriminal Rusia diduga menculik mereka, memaksa masing-masing untuk menyaksikan penyiksaan pasangannya sebelum keduanya dieksekusi. Kejatuhan mereka? Sebuah penipuan kripto yang tampaknya menyinggung pihak yang salah. Kasus ini menjadi pengingat suram bahwa penipuan kripto bukan hanya soal dana yang dicuri—ia bisa menarik perhatian berbahaya dari kejahatan terorganisir. Postingan Instagram penuh kemewahan tentang jet dan penthouse? Itu berubah menjadi jejak yang mengarah langsung ke mimpi buruk. Para korban yang berubah menjadi pelaku ini membangun kekayaan mereka di atas kebohongan, hanya untuk menemukan bahwa di dunia Web3 yang liar, beberapa hutang dibayar dengan darah, bukan dengan Bitcoin. Pihak berwenang sedang menyelidiki, tapi kerusakan sudah terjadi. Tragedi ini menyoroti realitas pahit: beroperasi di zona abu-abu kripto membawa risiko yang jauh melampaui sekadar denda regulasi.