LEI turun ke 0,85 lagi, sudah ada yang mulai teriak mau ambruk?

Sudahlah.

Tahun 2008 itu masalah ledakan utang, sekarang? Ini adalah momen penting di mana hegemoni dolar AS mencapai titik balik dan modal sedang mencari arah baru.

Kasih tahu fakta: saat indikator ekonomi tradisional mulai gagal berfungsi, justru itulah momen aset kripto mulai dihargai ulang.

LEI turun ke 0,85 artinya apa? Perusahaan takut investasi, konsumen takut belanja, pesanan manufaktur anjlok tajam. Tapi coba cek data M2, lalu lihat celah antara suku bunga riil dan inflasi—uang menumpuk, nggak bisa keluar, cuma menunggu satu jalan keluar.

Jalan keluarnya itu adalah BTC.

Jangan terus-terusan lihat CPI, PCE, dan sejenisnya, itu dashboard keuangan tradisional, sudah ketinggalan zaman.

Setiap kali kepercayaan dolar AS menyusut ke titik akhir, pasar kripto selalu mengalami reli besar. Akhir 2018 begitu, pertengahan 2022 juga begitu. Sejarah memang tidak pernah terulang persis sama, tapi polanya selalu mirip.

Sekarang pasar menunggu apa? Menunggu The Fed sendiri mengakui—kelekatan data inflasi inti itu sebenarnya ilusi dari metode statistik. Begitu kebijakan berbalik arah, gelombang dana pertama pasti masuk ke BTC, gelombang kedua langsung masuk ke ETH dan proyek-proyek yang punya aplikasi nyata.

Apakah BTC bakal tembus 100 ribu? Pasti, bahkan mungkin lebih cepat dari ekspektasi kebanyakan orang.

Ini bukan sekadar rebound teknikal, ini adalah sinyal serangan balik.

Mereka yang masih memperhatikan tingkat pengangguran buat short saham AS, sudah ketinggalan momen terbaik untuk masuk.

Sekarang bukan waktunya kabur, tapi ganti posisi, cari aset berkualitas. Tukar koin-koin tanpa nilai nyata dengan aset yang datanya jelas di on-chain, waktu buat trading lebih baik dipakai riset pendapatan protokol dan jumlah user sebenarnya.

Kita para pemain kripto, nggak pernah cari makan dari nebak-nebak siklus ekonomi. Kita mengandalkan kemampuan melihat arus uang saat semua orang panik.

Kali ini juga sama.

$BTC $ETH $SOL $RNDR $AR