Mau dengar fakta yang agak menyakitkan—aturan di dunia keuangan tradisional, bukankah memang sudah saatnya dikocok ulang?
Pernah kepikiran nggak: hedge fund minimal modal masuknya jutaan dolar, private banking cuma lirik orang-orang di puncak piramida, baca laporan kuartalan reksa dana malah makin bingung, biaya pengelolaan dipotong jelas-jelas tapi hasilnya nggak pernah transparan. Kita, pemain biasa ini, cuma bisa nonton dari balik kaca buram, siapa yang bikin aturannya? Ya mereka. Siapa yang ambil keuntungannya? Bagian besarnya sudah disikat. Bahkan berdiri di pinggir meja pun nggak boleh.
Baru-baru ini gue lihat ada percobaan menarik: sebuah protokol baru mencoba membongkar strategi rumit ala Wall Street, dipresentasikan di blockchain supaya semua orang bisa lihat. Bukan sekadar jargon atau hype doang, tapi benar-benar berusaha meruntuhkan tembok informasi.
Sebenarnya, apa sih rahasia yang disimpan manajemen aset tradisional?
Ngomong blak-blakan aja—di dunia keuangan tradisional, transparansi itu sendiri adalah barang mewah.
Kamu beli reksa dana, tahu nggak manager-nya lagi pegang saham apa? Nggak tahu. Pakai leverage berapa kali lipat? Juga nggak jelas. Kalau rugi strateginya ngapain? Tunggu laporan kuartal keluar, tebak-tebakan sendiri. Produk-produk terstruktur apalagi, makin ribet, dibungkus berlapis-lapis, aset dasarnya aja jadi misteri.
Dampaknya? Ingat krisis 2008 kenapa bisa meledak? Kenapa penipuan Madoff bisa jalan puluhan tahun? Semua berakar dari tiga kata: “nggak keliatan jelas”. Ritel selalu di posisi paling akhir rantai informasi, untung dibilang manajer jago, rugi dibilang resiko tanggung sendiri.
Apa yang dicoba oleh asset management on-chain? Mengubah reksa dana jadi “kode yang bisa diverifikasi”
Protokol ini idenya cukup radikal: gimana kalau setiap transaksi dana, setiap kepemilikan, setiap pembagian keuntungan dicatat di
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
orphaned_block
· 12-06 04:54
Sejujurnya, ambang batas di sistem keuangan tradisional memang keterlaluan, kita investor ritel memang ditakdirkan jadi korban saja.
Lihat AsliBalas0
NullWhisperer
· 12-06 04:46
Sejujurnya, sudut pandang "kode transparan" memang terdengar meyakinkan secara teori, tapi... mari kita bedah risiko implementasi sebenarnya di sini. Setiap transaksi yang terlihat di on-chain memang terdengar hebat sampai kamu sadar bahwa kamu baru saja menciptakan permukaan serangan permanen. Satu temuan audit saja bisa menyebabkan kehancuran total.
Lihat AsliBalas0
BearMarketNoodler
· 12-06 04:36
Secara sederhana, trik-trik Wall Street itu sebenarnya adalah bisnis yang dimainkan berdasarkan asimetri informasi, sedangkan transparansi on-chain memang tepat mengenai masalah utamanya.
Lihat AsliBalas0
SerRugResistant
· 12-06 04:28
Sejujurnya, saya sudah lama melihat dengan jelas praktik kotak hitam di keuangan tradisional, tinggal menunggu seseorang benar-benar membongkar aturan mainnya.
Mau dengar fakta yang agak menyakitkan—aturan di dunia keuangan tradisional, bukankah memang sudah saatnya dikocok ulang?
Pernah kepikiran nggak: hedge fund minimal modal masuknya jutaan dolar, private banking cuma lirik orang-orang di puncak piramida, baca laporan kuartalan reksa dana malah makin bingung, biaya pengelolaan dipotong jelas-jelas tapi hasilnya nggak pernah transparan. Kita, pemain biasa ini, cuma bisa nonton dari balik kaca buram, siapa yang bikin aturannya? Ya mereka. Siapa yang ambil keuntungannya? Bagian besarnya sudah disikat. Bahkan berdiri di pinggir meja pun nggak boleh.
Baru-baru ini gue lihat ada percobaan menarik: sebuah protokol baru mencoba membongkar strategi rumit ala Wall Street, dipresentasikan di blockchain supaya semua orang bisa lihat. Bukan sekadar jargon atau hype doang, tapi benar-benar berusaha meruntuhkan tembok informasi.
Sebenarnya, apa sih rahasia yang disimpan manajemen aset tradisional?
Ngomong blak-blakan aja—di dunia keuangan tradisional, transparansi itu sendiri adalah barang mewah.
Kamu beli reksa dana, tahu nggak manager-nya lagi pegang saham apa? Nggak tahu. Pakai leverage berapa kali lipat? Juga nggak jelas. Kalau rugi strateginya ngapain? Tunggu laporan kuartal keluar, tebak-tebakan sendiri. Produk-produk terstruktur apalagi, makin ribet, dibungkus berlapis-lapis, aset dasarnya aja jadi misteri.
Dampaknya? Ingat krisis 2008 kenapa bisa meledak? Kenapa penipuan Madoff bisa jalan puluhan tahun? Semua berakar dari tiga kata: “nggak keliatan jelas”. Ritel selalu di posisi paling akhir rantai informasi, untung dibilang manajer jago, rugi dibilang resiko tanggung sendiri.
Apa yang dicoba oleh asset management on-chain? Mengubah reksa dana jadi “kode yang bisa diverifikasi”
Protokol ini idenya cukup radikal: gimana kalau setiap transaksi dana, setiap kepemilikan, setiap pembagian keuntungan dicatat di