Gelembung DAT Pecah: Perusahaan yang Hanya Menimbun Koin dan Bercerita, Kali Ini Tumbang

【ChainPost】Perusahaan-perusahaan yang hanya mengandalkan menimbun koin dan bercerita, kali ini bisa dibilang kena batunya.

Kepala Riset CoinShares baru-baru ini merilis sebuah laporan yang secara langsung menyoroti bahwa gelembung perusahaan cadangan aset digital (DAT) pada dasarnya sudah pecah. Musim panas tahun ini, ada beberapa perusahaan yang nilai pasarnya bisa diperdagangkan 3 hingga 10 kali lipat dari nilai aset bersihnya—singkatnya, mereka memperlakukan brankas token layaknya mesin cetak uang. Sekarang? Valuasi langsung balik ke asal, rasio mNAV turun ke 1 kali atau bahkan lebih rendah.

Lalu ke mana arahnya? Ada dua jalan: bisa terjadi panic selling yang menghancurkan harga, atau perusahaan-perusahaan ini bertahan mati-matian menunggu pasar pulih. Kepala riset lebih mendukung skenario kedua, alasannya sederhana—lingkungan makro mulai membaik, kemungkinan suku bunga turun di bulan Desember, ini sinyal positif untuk pasar kripto.

Tapi masalah sebenarnya bukan di fluktuasi jangka pendek. Inti konfliknya adalah: banyak perusahaan yang gila-gilaan menimbun koin di pasar terbuka, tapi selain neraca keuangan yang terlihat bagus, tidak menghasilkan bisnis nyata apa pun. Investor sekarang juga sudah lebih pintar, model bisnis yang hanya mengandalkan dilusi saham dan all in pada satu aset makin tak diminati. Reputasi itu, kalau sudah hilang, susah untuk didapatkan kembali.

Kabar baiknya, sudah ada perusahaan besar yang mulai mengintegrasikan Bitcoin ke dalam sistem manajemen keuangan resmi mereka—bukan untuk sekadar gimmick, tapi sebagai alat strategi yang nyata. Jalan menuju brankas aset digital belum mati, hanya sedang mengalami penyaringan. Pemain baru harus paham: harus punya fundamental yang kuat, model bisnis yang kredibel, tata kelola yang layak, dan mampu mengelola ekspektasi. Era menjadikan aset digital sebagai seluruh kekayaan sudah berakhir.