Pusat Bantuan
Futures
Logika Dasar Futures

Deleveraging Otomatis (ADL)

2025-11-20 UTC
901923 Baca
643

Apa itu Deleveraging Otomatis (ADL)

ADL (Deleveraging Otomatis) adalah mekanisme pengendalian risiko yang dipicu dalam kondisi pasar ekstrem ketika suatu posisi dilikuidasi karena margin tidak cukup, dan dana asuransi tidak dapat menutupi kerugian posisi tersebut. Pada dasarnya, posisi yang dilikuidasi akan secara paksa dicocokkan dan diimbangi dengan posisi dalam arah berlawanan yang dipilih melalui mekanisme ADL, sehingga meminimalkan dampak potensial pada pasar dan dana asuransi platform. Tujuan utama ADL yaitu menjaga keadilan pasar sambil menjaga likuiditas platform.

Gate mengutamakan keamanan perdagangan pengguna dan telah menerapkan berbagai langkah pengendalian risiko untuk meminimalkan kemungkinan terpicunya ADL. Namun, karena volatilitas dan ketersediaan leverage tinggi yang luas di pasar kripto, semua holder posisi tetap menghadapi risiko kecil ADL.

Cara Kerja ADL

Peringkat ADL: Peringkat ADL suatu posisi ditentukan oleh tingkat pengembalian dan rasio margin pemeliharaan (MMR). Pengguna dapat memantau status ADL mereka secara real-time melalui indikator ADL yang ditampilkan di setiap posisi. Indikatornya memiliki lima bar, dan semakin banyak bar yang menyala, semakin tinggi peringkat ADL dan semakin besar peluang untuk terpilih dalam ADL.

Proses ADL: Ketika ADL dipicu, sistem akan memilih posisi untuk deleveraging berdasarkan peringkatnya. Order terbuka dari pengguna yang dipilih akan dibatalkan, dan posisinya akan secara otomatis dicocokkan dengan posisi yang dilikuidasi pada harga kebangkrutan counterparty. Jika posisi tersebut tidak ditutup melalui ADL, sisanya akan masuk kembali ke proses peringkat ADL. Untuk detail tentang cara menghitung harga kebangkrutan, silakan merujuk ke Estimasi Harga Likuidasi dan Perhitungan Harga Kebangkrutan.

Contoh

Pengguna A memegang posisi long 100 kontrak di pasar tertentu dan menempati peringkat pertama dalam antrean ADL. Pada saat yang sama, posisi short 100 kontrak Pengguna B dilikuidasi, dan baik pasar maupun dana asuransi tidak mampu menutupi kerugian tersebut. Akibatnya, 100 kontrak perlu di-deleverage melalui ADL. Karena posisi Pengguna A menempati peringkat tertinggi, sistem akan memilih 100 kontrak dari posisi long-nya dan secara paksa mencocokkannya dengan posisi short Pengguna B pada harga kebangkrutan posisi Pengguna B, menyelesaikan proses ADL.

Kapan ADL Dipicu?

ADL adalah mekanisme pengendalian risiko yang dipicu dalam kondisi pasar ekstrem ketika suatu posisi dilikuidasi, dan dana asuransi tidak mampu menutupi kerugian posisi tersebut.

Bagaimana Peringkat ADL Dihitung?

Dalam mode isolated margin (Akun Futures Klasik, Mode Margin Mata Uang Tunggal Akun Terpadu, atau Mode Margin Multi-Mata Uang) Untuk posisi menguntungkan: Skor Peringkat = % Pengembalian / MMR Untuk posisi merugi: Skor Peringkat = % Pengembalian × MMR Dalam mode cross margin (Akun Futures Klasik, Mode Margin Mata Uang Tunggal Akun Terpadu, Mode Margin Multi-Mata Uang, atau Mode Margin Portofolio) Untuk posisi menguntungkan: Skor Peringkat = % Pengembalian / MMR Untuk posisi merugi: Skor Peringkat = % Pengembalian × MMR

Imbal hasil (Long) = (Harga Mark − Harga masuk rata-rata) / Harga masuk rata-rata Imbal hasil (Short) = (Harga masuk rata-rata − Harga Mark) / Harga masuk rata-rata

Posisi dengan MMR di bawah 100% (yaitu yang dilikuidasi) tidak termasuk dalam peringkat ADL. Pengingat: Sistem ADL memprioritaskan posisi yang menguntungkan daripada yang merugi. Meskipun posisi yang merugi memiliki pengembalian negatif, posisi tersebut tetap masuk dalam peringkat ADL dan dapat dipilih untuk ADL.

Contoh Peringkat ADL dan Lampu Indikator

Asumsikan ada tiga posisi long isolated margin di pasar saat ini, dengan parameter berikut:

Posisi Pengembalian % MMR Ukuran Posisi Status Laba/Rugi Perhitungan Skor Peringkat Peringkat
A 200% 120% 8 kontrak Laba 200% / 120% ≈ 1,6667 Tertinggi
B -50% 200% 12 kontrak Rugi (-50%) × 200% = -1 Terendah
C 150% 150% 6 kontrak Laba 150% / 150% = 1 Sedang

Skor peringkat ADL dari ketiga posisi tersebut adalah: Skor Peringkat (A) = 200% / 120% ≈ 1,6667 Skor Peringkat (B) = (-50%) × 200% = -1 Skor Peringkat (C) = 150% / 150% = 1 Skor Peringkat (A) > Skor Peringkat (C) > Skor Peringkat (B), sehingga urutan posisinya adalah: A (8 kontrak) → C (6 kontrak) → B (12 kontrak) Total ukuran posisi long: 8 + 6 + 12 = 26 kontrak Indikator ADL membaginya menjadi 5 segmen. Setiap segmen = 26 / 5 = 5,2 kontrak

Segmen Rentang Bar Menyala Rentang Kontrak
Segmen 1 (0; 5,2] 5 1–5 kontrak
Segmen 2 (5,2; 10,4] 4 6–10 kontrak
Segmen 3 (10,4; 15,6] 3 11–15 kontrak
Segmen 4 (15,6; 20,8] 2 16–20 kontrak
Segmen 5 (20,8; 26] 1 21–26 kontrak

Posisi A (8 kontrak) mencakup Segmen 1 dan 2, dimulai di Segmen 1, dan memiliki 5 bar yang menyala Posisi C (6 kontrak) mencakup Segmen 2 dan 3, dimulai di Segmen 2, dan memiliki 4 bar yang menyala Posisi B (12 kontrak) mencakup Segmen 3, 4, dan 5, dimulai di Segmen 3, dan memiliki 3 bar yang menyala

Bagaimana Menghindari Deleverage Otomatis?

Meskipun risiko ADL tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, pengguna dapat mengurangi kemungkinan posisi mereka dipilih untuk ADL dengan:

Memantau Indikator ADL: Tetap waspada terhadap peringkat posisi dan sesuaikan sebagaimana mestinya.

Menambahkan Margin: Tingkatkan margin untuk menaikkan MMR, yang dapat menurunkan peringkat ADL dan mengurangi risiko deleverage otomatis.

Gate memiliki hak akhir untuk menafsirkan produk.

Untuk bantuan lebih lanjut, silakan kunjungi halaman dukungan resmi Gate atau hubungi tim dukungan pelanggan kami.

Daftar sekarang untuk mendapatkan kesempatan memenangkan hingga $10,000!
signup-tips